Monday, 29 September 2014

Fenomena La Nina

La Nina ( Anak Perempuan )




Semua hal di dunia ini diciptakan berpasang-pasangan. Ada pria dan wanita, hitam dan putih, besar dan kecil, panjang dan pendek, dll. Begitu pula fenomena alam yang satu ini. Kalau kemarin kita telah membahas tentang anak laki-laki (El Nino), maka kali ini kita akan membahas pasangannya, yaitu anak perempuan (La Nina).

Hanya sedikit mereview saja tentang El Nino, untuk kita mengingat kembali tentang anak laki-laki ini dan apa dampaknya bagi kita yang berada di wilayah Indonesia. Tujuannya adalah untuk membandingkan bagaimana perbedaan saat terjadi fenomena El Nino dan La Nina.

El Nino dan La Nina   adalah fenomena yang mengacu pada pemanasan/pendinginan suhu muka laut di equator pasifik. Saat terjadi El Nino, suhu muka laut di sekitar equator pasifik tengah dan timur lebih panas daripada rata-ratanya. Sedangkan apabila La Nina terjadi, maka suhu muka laut di equator pasifik tengah dan timur menjadi lebih dingin daripada rata-ratanya.

La Nina menurut bahasa Spanyol memiliki arti “anak perempuan”. Fenomena ini dimulai saat El Nino mulai melemah, kemudian suhu muka laut yang tadinya lebih panas dari rata-ratanya mulai normal kembali sehingga Upwelling  di wilayah Peru muncul kembali dan siklus cuaca menjadi normal. Namun suhu muka laut di equator pasifik tengah dan timur yang tadinya panas, bergerak menuju barat akibat dari mendinginnya suhu muka laut di sekitar equator pasifik tengah tadi, sehingga menyebabkan suhu muka laut di wilayah Indonesia menjadi lebih panas. Akibatnya , wilayah Indonesia memiliki tekanan yang rendah dan awan-awan jenis konvektif akan sangat mudah tumbuh di wilayah Indonesia. Awan konvektif inilah yang dapat menyebabkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Itulah mengapa saat terjadi La Nina , sebagian wilayah di Indonesia mengalami kenaikan jumlah curah hujannya. 

Peristiwa La Nina
Gambar diatas merupakan ilustrasi bagaimana siklus alam ini saat terjadi La Nina. Seperti yang kita tahu tadi, saat terjadi La Nina maka suhu muka laut di equator pasifik tengah dan timur menjadi lebih dingin. Akibatnya suhu laut yang panas terdorong menuju wilayah Indonesia. Karena suhu muka laut di Indonesia menjadi lebih panas, hal itu akan memicu penguapan yang besar. Akibatnya akan menghasilkan awan-awan hujan dalam jumlah yang banyak.

Bagaimana kita tahu bahwa saat itu terjadi La Nina atau tidak ??


Sama halnya dengan El Nino , peristiwa La Nina juga dapat kita lihat  dari penyimpangan suhu muka laut. Berikut ini adalah intensitas La Nina berdasarkan penyimpangan suhu muka laut.


Selain ditentukan oleh penyimpangan suhu muka laut di Samudra Pasifik equator, kuat lemahnya La Nina juga dapat ditentukan oleh nilai dari index SOI (Southern Oscillation Index) . Index ini dihitung dari fluktuasi bulanan perbedaan tekanan di wilayah Australia dan Tahiti. Apabila nilai dari SOI terus menerus positif maka bisa kita simpulkan bahwa saat itu sedang terjadi La Nina.

Untuk melihat nilai Index dari SOI kita dapat buka di situs meterorologi milik negara Australia di http://www.bom.gov.au/climate/current/soihtm1.shtml. Di situ kita bisa melihat berapa nilai SOI sejak tahun 1876 hingga saat ini.





Menurut index SOI, fenomena La Nina dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu :


Apa pengaruh yang terjadi di Indonesia saat terjadi fenomena La Nina ini ??..

Dampak yang paling dirasakan saat terjadi La Nina adalah bertambahnya jumlah curah hujan di sebagian wilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan awan-awan jenis konvektif akan sangat berpotensi tumbuh di sekitar Indonesia saat terjadi peristiwa La Nina ini. Awan jenis konvektif dapat tumbuh dikarenakan daerah tersebut memiliki tekanan yang rendah sehingga udara akan terdorong ke atas dan menghasilkan awan-awan jenis konvektif ini. Awan jenis ini adalah yang akan menghasilkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Akibat dari bertambahnya curah hujan di Indonesia, hal ini akan memicu terjadnya bencana alam seperti tanah longsor dan banjir. Namun dengan mengetahui prakiraan mendatang seperti ini, maka kita sebagai masyarakat dapat mengantisipasi terjadinya bencana-bencana tersebut. Sehingga akan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana yang terjadi seperti banjir

Banjir


1 comment: