Monday, 13 October 2014

Dipole Mode

Dipole Mode


Fenomena Dipole Mode juga merupakan faktor cuaca pada skala global. Sama seperti El Nino dan La Nina. Fenomena Dipole Mode juga sangat penting bagi berlangsungnya sirkulasi atmosfer di wilayah kita ini. Meskipun tak sepopuler El Nino dan La Nina, dipole mode juga harus kita pahami agar kita kelak mampu memprakirakan kondisi atmosfer di tempat kita dengan akurasi yang baik.


Apa sih sebenarnya Dipole Mode itu??

Istilah Dipole Mode sebenarnya merupakan sebutan Populer dari Indian Ocean Dipole. Fenomena ini sangat mirip dengan El Nino dan La Nina. Perbedaannya adalah apabila El Nino dan La Nina terjadi di daerah perairan Pasifik equator, sedangkan untuk Dipole Mode terjadi di wilayah perairan Hindia. Fenomena tersebut ditandai dengan terjadinya penyimpangan suhu muka laut yang berlawanan di bagian barat (50 oE – 70 oE, 10 oS – 10 oN) dan di bagian timur / tenggara (90 oE – 110 oE, 10 oS – ekuator).

Penyimpangan suhu muka laut yang terjadi biasa dikenal dengan istilah “anomali” suhu muka  laut. Saat suhu muka laut di wilayah perairan Hindia khatulistiwa bagian barat lebih dingin, maka suhu muka laut di wilayah barat pulau Sumatra akan menjadi lebih panas. Begitu pula sebaliknya. Saat di wilayah perairan Hindia khatulistiwa bagian barat lebih hangat, maka suhu muka laut di sebelah barat sumatra akan lebih dingin. Jadi kita akan menemukan seolah-olah seperti ada pasangan pusat panas dan dingin di perairan Hindia khatulistiwa bagian barat dan bagian timur. Pasangan tersebut dikenal dengan sebutan “Dipole Mode”. Bila pusat panas berada di bagian timur perairan Hindia, maka disebut “Dipole Mode Negatif” sedangkan apabil pusat panas berada di bagian barat disebut “Dipole Mode Positif”.

Untuk mempermudah memahami penjelasan diatas mari kita lihat gambar di bawah ini.

Dipole Mode Negatif

Sepeti yang telah kita bahas tadi. Kondisi atmosfer seperti gambar diatas merupakan kondisi dimana Dipole Mode bernilai Negatif. Hal ini ditunjukan oleh suhu muka laut di perairan Hindia bagian timur merupakan pusat panas. Sehingga saat keadaan itu, perairan Hindia sebelah barat mengalami pedinginan suhu muka laut. Akibatnya awan-awan akan banyak tumbuh sebelah barat wilayah Indonesia dan sekitarnya.

Dipole Mode Positif

Berbeda kondisi saat Dipole Mode bernilai Positif. Saat terjadi fenomena tersebut, suhu muka laut di bagian barat perairan Hindia menjadi lebih panas. Sedangkan suhu muka laut di perairan bagian timur Hindia menjadi lebih dingin. Akibatnya massa udara akan bergerak menuju perairan Hindia bagan barat dan akan terbentuk banyak awan di daerah tersebut. Sedangkan di wilayah Indonesia akan mengalami penurunan jumlah curah hujan akibat dari sedikitnya awan yang terbentuk.

Apabila ilustrasi di atas masih kurang jelas, mari kita perjelas lagi dengan ilustrasi West Box dan East Box.

Kita umpamakan di perairan Hindia terdapat dua wilayah yang dibatasi dengan Box (kotak). Wilayah perairan Hindia bagian barat kita sebut WestBox sedangkan perairan Hindia bagian timur yang dekat dengan Indonesia kita sebut EastBox. Klasifikasi Dipole Mode yang terjadi tergantung dari nilai Dipole Mode itu sendiri. Apabila dia daerah WestBox lebih panas daripada EastBox maka Dipole Mode bernilai Positif (+). Sedangkan apabila di daerah WestBox memiliki suhu yang lebih dingin daripada EastBox, maka Dipole Mode Bernilai negatif (-).

Saat Dipole Mode bernilai Positif, maka wilayah di samudra Hindia bagian timur seperti di barat pulau Sumatra dan sekitarnya akan memiliki tekanan udara yang tinggi. Sedangkan wilayah samudra Hindia bagian barat akan memiliki tekanan udara yang rendah. Akibatnya massa udara akan bergerak dari barat pulau Sumatra menuju samudra Hindia bagian barat dan akan menyebabkan awan-awan berkumpul di daerah tersebut. Sedangkan di daerah barat pulau Sumatra dan sekitarnya akan mengalami penurunan curah hujan akibat berkurangnya pasokan massa udara penghasil awan hujan.

Berbeda kondisi bila Dipole Mode bernilai Negatif. Saat nilai Dipole Mode adalah negatif, maka wilayah di sebelah barat pulau Sumatra akan mengalami tekanan yang rendah. Akibatnya massa udara akan berkumpul di daerah tersebut dan memicu timbulnya awan-awan penghasil hujan dalam jumlah yang banyak. Sehingga saat kondisi itu daerah di sekitar pulau Sumatra akan mengalami peningkatan curah hujan.


Untuk dapat mengetahui berapa nilai dari Dipole Mode tiap minggu, dapat dilihat di situs http://wxmod.bppt.go.id/analisis_global/dmi14.txt pada Dipole Mode Index (DMI).

6 comments: