Monday, 8 September 2014

Kekayaan Alam lawan Cuaca

Kekayaan Alam melimpah Lawan Cuaca bisa Kalah


         

Balipost, 1 September 2014


Banyak sekali yang mengatakan bahwa negara kita ini memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Kekayaan Indonesia tidak sekedar terbatas pada kekayaan hayati, tetapi juga nonhayati. Aneka bahan tambang terkandung di dalam perut bumi Indonesia. Diantaranya minyak bumi, batu bara, gas alam, dan sebagainya.

Indonesia berada di garis katulistiwa dan mempunyai iklim tropis. Sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan di Indonesia pun sangat besar. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia sungguh negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan alam melimpah itu seringkali kalah melawan faktor yang mengakibatkan berbagai hambatan.

Salah satu penyebabnya adalah karena cuaca. Banyak sekali bencana yang terjadi akibat kita mengabaikan cuaca. Seperti contoh banjir, kecelakaan kapal akibat gelombang laut tinggi, tanah longsor, dan juga masih banyak bencana yang lainnya. Banjir dan tanah longsor dipicu oleh terjadinya hujan dengan intensitas yang tinggi. Hujan lebat dipengaruhi oleh daerah yang memiliki tekanan rendah. Dimana pergerakan massa udara di tekanan rendah adalah gerak ke atas (updraft) yang membawa uap air. Uap air yang naik akan mengalami kondensasi sehingga berubah dari bentuk uap air menjadi awan. Dalam keadaan jenuh, butir-butir air di dalam awan akan memiliki berat yang cukup untuk jatuh ke permukaan bumi. Pada umumnya besarnya intensitas hujan berbanding terbalik dengan lama terjadinya hujan. Hujan yang memiliki intensitas lebat akan terjadi lebih singkat daripada hujan dengan intensitas ringan.

Selain menyebabkan banjir dan tanah longsor, cuaca buruk juga akan menyebabkan ombak yang tinggi sehingga berbahaya bagi kapal penyeberangan maupun nelayan yang akan berlayar mencari ikan. Namun di Indonesia ini , cuaca sangatlah sulit untuk diprediksi, berbeda dengan wilayah-wilayah yang ada di daerah lintang menengah hingga lintang tinggi. Indonesia terletak di daerah tropis yang terdiri dari gunung, pulau, dan juga lautan. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki kondisi atmosfer yang sangat rumit dan juga iklimnya sangat bervariasi.

Selain itu, terjadinya cuaca-cuaca buruk adalah akibat dari penerimaan panas matahari yang cukup tinggi sehingga penguapan tinggi dan memicu terjadinya awan-awan jenis konvektif seperti Cumulunimbus. Awan jenis konvektif ini berhubungan dengan hujan yang sangat lebat yang disertai dengan petir.

Oleh Richard Mahendra Putra
Taruna Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika




1 comment: