Kelistrikan
Dalam materi ini kita
akan lebih banyak membahas mengenai Petir dan Kilat. Kedua hal ini bagi
masyarakat umum adalah sama. Namun sebenarnya cukup sederhana perbedaan dari
kedua hal tersebut, yaitu Petir
merupakan bunyi yang ditimbulkan akibat loncatan elektron di udara, sedangkan Kilat adalah cahaya yang tampak saat terjadi
lompatan elektron di udara.
Sering kita dengan
sebuah mitos bahwa jika tidak ada hujan, maka kita tidak akan terkena petir.
Hal ini tidak selamanya benar. Memang betul bahwa tidak ada hujan kemudian kita
aman dari petir,. Namun ada tidaknya petir tidaklah bergantung pada hujan yang
terjadi, melainkan bergantung pada jenis awan konvektif. Untuk kasus petir dan
halilintar, awan jenis Cumulunimbus lah
yang satu-satunya dapat menghasilkan kedua fenomena tersebut.
Lightning dan
Thunderstorm adalah peristiwa pelepasan muatan listrik dari awan jenis
konvektif yaitu Cumulunimbus menuju permukaan bumi ataupun antar awan akibat
perbedaan beda pontensial. Perbedaannya apabila Lighting hanya berupa cahaya
tampak seperti listrik dilangit tanpa ada suara gemuruh. Sedangkan
Thunderstroms adalah cahaya listrik yang disertai dengan suara gemuruh yang
terus menerus. Fenomena ini sangat berbahaya bagi penerbangan, oleh sebab itu
parameter cuaca seperti ini harus segera dilaporkan apabila terjadi. Lightning
dan Thunderstorms bisa tampak
karena udara yg tiba-tiba diberi energi dan dipanasi (hingga 54,000oF), sehingga dapat
mengemisikan radiasi tampak (visible).
Menurut
fisika, Petir adalah lompatan bunga api raksasa anara dua massa yang mempunyai
perbedaan medan listrik. Prinsip dasarnya sama dengan lompatan api pada Busi.
Selain itu petir merupakan pelepasan muatan listrik dari awan. Energi dari
pelepasan itu begitu besar sehingga menimbulkan rentetan cahaya , panas dan
bunyi yang sangat kuat yaitu gemuruh atau halilintar. Besarnya muatan listrik
yang bisa memicu terjadinya petir adalah 1.000.000 volt/meter
Jenis-jenis
Petir
Petir dibedakan menjadi
4, yaitu :
ü Intra Cloud
Jenis ini merupakan petir yang terjadi di dalam
satu awan yang sama. Petir tersebut terjadi akibat lompatan elektron di awan
tersebut akibat perbedaan beda potensial di dalam awan tersebut.
ü Cloud to Cloud
Untuk jenis petir ini hampir sama dengan
IntraCloud. Hanya saja bedanya terletak pada lompatan elektron yang terjadi
dari satu awan ke awan yang lain.
ü Cloud to Ground
Ini adalah jenis petir yang dapat membahayakan
nyawa kita. Karena petir jenis ini merupakan lompatan elektron dari dasar awan
menuju permukaan bumi, dan sangat besar sekali kemungkinan kita menjadi sasaran
dari lompatan elektron tersebut. Oleh karena itu, kita harus waspada apabila
terdapat awan jenis Cumulunimbus
yang berada di atas area kita.
ü Cloud to Air
Jenis petir ini juga sering kita lihat di
sekitar kita. Petir ini terjadi karena lompatan dari elektron di dalam petir
menuju udara. Sehingga terlihat seperti cahaya di atas langit.
Dasar teori tentang Lightning
Lightning adalah cahaya (lompatan api) yang
biasanya terjadi di dalam petir. Kejadian lightning 80% terjadi antar awan, sedangkan hanya 20% terjadi antara awan dengan permukaan bumi.
Lighting
dapat terjadi dimanapun lokasinya, tergantung pada letak awan cumulunimbus.
Lebih dari 6000 kali per menit dan 40.000 kali per hari lightning dapat terjadi
di dunia ini
Tipe dari arus elektron di dalam Awan
Untuk penjelasan nomor 1 adalah contoh dari petir jenis IntraCloud, yaitu petir yang terjadi akibat lompatan elektron di
bagian bawah awan menuju bagian puncak awan yang terdapat banyak proton.
Lompatan elektron tersebut terjadi pada awan yang sama sehingga akan
mengahasilkan petir jenis IntraCloud.
Untuk penjelasan nomor 2 merupakan contoh dari petir jenis Cloud to Ground, dimana petir ini terjadi akibat lompatan elektron
dari dasar awan menuju muatan positif yang berada di permukaan bumi. Petir
jenis ini sangatlah berbahaya bagi kita karena dapat menyambar kita saat berada
di dalam maupun luar ruangan.
Untuk
penjelasan nomor 3 merupakan contoh
dari petir jenis Cloud to Cloud,
dimana pada prinsipnya sama dengan 2 jenis petir sebelumnya yaitu lompatan
elektron akibat perbedaan potensial di antara awan. Perbedaannya hanya pada
letak lompatan elektron tersebut. Untuk jenis petir Cloud to Cloud adalah
lompatan elektron yang terjadi antara awan yang berbeda.
Penyebaran Muatan pada awan Cumulunimbus
Seperti yang kita lihat pada gambar diatas, bagian
puncak dari awan Cumulunimbus
memiliki muatan Positif, sedangkan
bagian tengah dan bawah dari awan tersebut memiliki muatan Negatif ( ilustrasi yang lingkaran kuning ). Pergerakan muatan yang
terjadi dalam awan ditunjukan oleh simbol E,
yaitu dari muatan negatif yang bergerak menuju muatan positif
Petir merupakan lompatan elektron dari awan
cumulunimbus menuju permukaan bumi yang bermuatan positif. Namun tidak selalu
permukaan bumi kita ini memiliki muatan positif, seperti gambar diatas.
Gambar
di atas merupakan contoh-contoh petir yang sering terjadi di sekitar kita. Ke
empat petir tersebut bukan dibedakan berdasarkan arah lompatan elektron,
andaikan dibedakan menurut arah lompatan elektron, jenis petir adalah seperti
yang kita bahas pada awal materi ini (Cloud
to Cloud, IntraCloud, Cloud to Ground, Cloud to Air)
Bahaya dari Petir
Semua
dari kita sangatlah berpeluang untuk terkena sambaran petir apabila berada di
luar ruangan saat keadaan dimana terdapat awan jenis Cumulunimbus di atas daerah
kita berada. Namun yang paling berbahaya adalah saat kita sedang berada di
dekat atau di bawah pohon yang tinggi, kemudian berada diatas atau di dalam
air, serta berada di gedung tinggi ataupun di puncak gunung. Keadaan tersebut
sangat mendukung untuk membuat kita tersambar petir. Oleh karena itu, saat
terdapat awan cumulunimbus, sebaiknya kita tidak berada di luar ruangan, di
bawah / dekat pohon tinggi, dan di bangunan yang tinggi.
Tanda-tanda terjadinya Petir
Alam ini sangatlah unik dan luar biasa.
Setiap kali hendak terjadi suatu fenomena alam, pasti memiliki ciri-ciri khusus
sehingga kita bisa mengantisipasi bahaya dan dampak dari fenomena alam yang
dapat merugikan kita semua.
Petir pun juga demikian. Saat hendak terjadi
petir, kita juga harus mengetahui apa saja tanda-tanda sebelum terjadi fenomena
ini agar kita dapat mengurangi dampak negatif yang disebabkan oleh terjadinya
petir. Berikut ini adalah tanda-tanda saat hendak terjadi petir :
v
Angin
yang bertiup semakin kencang
Ya memang karakteristik dari awan jenis Cumulunimbus adalah terjadinya
arus angin yang kencang di sekitar awan. Apabila di atas kita terdapat awan
hitam yang mengumpal dan angin yang tiba-tiba menjadi kencang, maka kita harus
waspada dengan bahaya petir yang akan terjadi.
v
Cahaya
dari Kilat
Terkadang kilat yang kita lihat tidak selalu memiliki suara gemuruh.
Namun apabila terdapat cahaya kilat di sekitar kita, hal tersebut menandakan
bahwa terdapat juga awan jenis Cumulunimbus di tempat tersebut. Untuk itu kita
harus waspada dengan petir yang kemungkinan besar terjadi.
v
Suara
dari Gemuruh
Saat terjadi gemuruh petir, kita harus waspada dengan dampak petir
yang akan terjadi, sebaiknya kita segera masuk ke dalam ruangan dan tidak
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan listrik
v
Gangguan
pada radio AM
Pada era sekarang ini memang sudah sangat jarang masyarakat yang
menggunakan radio AM. Apabila kebetulan kita sedang menggunakan peralatan ini,
maka apabila terjadi petir, akan ada gangguan pada frekuensi radio sehingga
akan ada suara penganggu saat radio dinyalakan.
Cara menghitung jarak kita dengan Petir
Bila kita ingin mengetahui berapakah jarak petir yang terjadi dari
tempat kita berada, berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat kita praktikan
langsung saat terjadi petir.
- Hitung berapa detik selisih dari kilat yang terjadi dengan suara gemuruh petir.
- Kemudian hasil tersebut dibagi dengan 5
- Hasilnya adalah prakiraan jarak petir dengan tempat kita berada dalam satuan Miles.
- Ingatlah, saat kalian mendengar suara gemuruh petir, berarti kalian sedang berada di daerah yang berpotensi untuk tersambar petir. Oleh karena itu segeralah menuju tempat yang aman
Cara berlindung dari Petir
Hal yang terpenting saat terjadi petir adalah jangan berada di dekat atau berteduh di bawah pohon yang tinggi.
Pohon tersebut memiliki muatan listrik yang akan berinteraksi dengan muatan
dalam awan cumulunimbus sehingga menyebabkan petir menyambar pohon tersebut.
Apabila kita berteduh di bawah pohon ataupun berada di dekat pohon tersebut,
maka kemungkinan kita juga akan tersambar oleh petir tadi.
Apabila petir menyambar sebuah mobil, maka aliran listrik dari petir
tersebut akan mengalir melalui logam pada mobil menuju permukaan tanah. Petir
tersebut dapat membuat ban mobil meletus.
Tidak selamanya seseorang yang berada di dalam ruangan akan
terlindungi dari bahaya petir. Tergantung pada aktivitas orang tersebut. Petir
dapat mengalir melalui kabel listrik dan kabel telepon yang ada di rumah kita.
Apabila sedang terjadi petir, jangan sekali-kali kalian menggunakan alat
komunikasi berupa handphone karena petir dapat merambat melalui sinyal dari
handphone tersebut. Selain itu, petir juga dapat menyambar seseorang yang
sedang mandi menggunakan shower ataupun berendam di dalam air.
Jika
kalian melihat sambaran kilat yang begitu dekat dengan posisi kalian saat itu,
maka segeralah melakukan hal ini
- Buatlah kalian menjadi sekecil mungkin, agar petir memiliki peluang yang kecil untuk menyambar kalian
- Jongkok dengan posisi dengkul menempel ke tangan, kemudian tutup kedua telinga dengan menggunakan telapak tangan.
- Minimalisir kontak langsung dengan petir, jangan melakukan posisi terlentang di tanah. Karena posisi tersebut membuat kita sebagai target yang memiliki ukuran lebih besar, sehingga petir akan lebih mudah menyambar kita.
Thunderstorm (Badai Guntur)
Fenomena ini sangat berbahaya dan dapat
mengancam keselamatan jiwa kita semua. Awal mula fenomena ini sama saja dengan
terjadinya kilat, yaitu akibat lompatan elektron dari awan Cumulunimbus
.
Fenomena ini terjadi saat keadaan
atmosfer di wilayah tersebut cenderung labil, sehingga hal tersebut akan
menyebabkan awan yang muncul adalah awan jenis konvektif, yaitu Cumulunimbus.
Beberapa tipe Thunderstorms yang kita harus tahu
adalah Single Cell, MultiCell, Squall
Cell, MesoScale Convective Complexes, dan Super Cell.
Terjadinya
thunderstorm dan lighting adalah karena perbedaan potensial antara atmosfer dan
permukaan bumi. Perbedaan potensial tersebut sekitar 200.000 – 500.000 Volt. Sedangkan aliran listrik yang terjadi di
atmosfer adalah sekitar 2 x 10-12 Ampere/meter.
makasih kak udah berbagi infonya
ReplyDeletedata karyawan alfamart