Tak bisa dipungkiri bahwa begitu
banyak bencana alam yang silih berganti melanda negeri ini. Bencana yang kerap
melanda tak mungkin dapat kita cegah, namun kita sebagai masyarakat hendaknya
senantiasa waspada akan segala kemungkinan bencana yang mungkin terjadi.
Disamping kerugian dari segi materi, kerugian dari segi fisik, jiwa dan psikis
juga pasti dialami oleh masyarakat yang terkena dampak bencana alam.
Dimulai dari bencana alam yang sangat
populer terjadi di Indonesia. Bencana ini bisa terjadi kapan saja dan dimana
saja tanpa mengenal musim, waktu dan belum bisa diprediksi kapan akan terjadi.
Bencana ini adalah gempa bumi. Gempa bumi terjadi akibat
pergerakan relatif antar lempeng tektonik di Indonesia dan aktivitas
sesar-sesar regional maupun lokal. Dalam satu tahun, rata-rata terjadi ribuan
gempa, namun tidak semua gempa tersebut akan dirasakan masyarakat karena
kekuatannya yang kecil sehingga gempa-gempa tersebut hanya terdeteksi oleh alat
yakni Seismograph. Sedangkan gempa yang dirasakan masyarakat biasanya memiliki
kekuatan kekuatan diatas 5,5 SR dirasakan rata-rata per tahun sekitar 70 – 100
kali dan gempa yang menimbulkan kerusakan antara 1 – 2 kali per tahun. Alasan
mengapa Indonesia merupakan daerah yang sangat rawan terhadap gempa bumi adalah
karena Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia yakni
lempeng India – Australia di sebelah selatan, Samudera Pasifik di sebelah Timur
dan lempeng Eurasia.
Selain gempa bumi,
Indonesia juga merupakan daerah yang rawan dengan terjadinya Tsunami. Tsunami
dapat terjadi akibat berbagai faktor, yaitu gempa bumi di dasar laut,
meletusnya gunung api di laut, ataupun jatuhan meteor. Mengingat kembali bahwa
Indonesia merupakan daerah yang rawan gempa bumi, maka peristiwa Tsunami juga tidak
bisa dihindarkan. Namun perlu kita ketahui bahwa tidak semua gempa itu akan
mengakibatkan Tsunami. Ada beberapa aspek yang harus dipenuhi agar suatu gempa
dapat menghasilkan tsunami, diantaranya gempa harus berada di dasar laut,
kedalaman gempa harus dangkal (kurang dari 30km), memiliki kekuatan lebih dari
6.0 SR, jenis pergeseran gempa adalah sesar vertikal (naik ataupun turun).
Bencana lain yang
setiap tahun pasti melanda negeri ini adalah bencana akibat faktor
hidrometeorologis. Bencana jenis ini disebabkan oleh faktor cuaca. Salah satu
bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi di negeri kita adalah banjir. Tak
hanya melanda Jakarta saja, banjir juga dapat terjadi di seluruh wilayah di
Indonesia. Banjir biasanya terjadi akibat dari hujan lebat yang terjadi dalam
waktu yang singkat. Hujan ini berasal dari awan konvektif yaitu Cumulonimbus.
Dimana awan ini merupakan awan yang menjulang tinggi yang dapat menghasilkan
hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Selain akibat hujan, banjir juga
dapat terjadi karena faktor sistem drainase yang kurang baik. Untuk itu,
perlunya perbaikan sistem drainase di kawasan rawan banjir untuk dapat
mengantisipasi terjadinya banjir pada saat musim hujan tiba. Disamping itu,
kesadaran masyarakat juga sangat diperlukan untuk dapat menjaga kondisi
lingkungan dengan cara tidak membuang sampah di sungai, selokan, dan pada
lokasi air mengalir lainnya agar air hujan tidak terhambat di suatu lokasi
sehingga menyebabkan banjir.
Oleh Richard Mahendra Putra
No comments:
Post a Comment