Wednesday, 19 April 2017

Mengapa Ada Hujan Es di Indonesia

Balipost, 27 Juli 2015

Teringat peristiwa hujan es yang menerjang wilayah Bali tahun 2012. Kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis, 16 Desember 2012 sekitar pukul 16.00 WITA. Hujan es dirasakan di wilayah Jalan Gajah Mada Denpasar.

Fenomena hujan es sebenarnya bukan lagi hal yang aneh di negara kita. Kejadian ini sudah sering khususnya pada saat musim peralihan dan musim hujan datang. Meskipun kita berada di sekitar khatulistiwa, bukan berarti kita terbebas dari adanya bongkahan es yang jatuh dari langit.

Dari semua hujan es yang terjadi di Indonesia, semuanya memiliki durasi yang singkat dan intensitas yang ringan. Berbeda di wilayah sekitar lintang tinggi dimana hujan es dapat terjadi dengan durasi yang lebih lama dan intensitas yang tinggi. Jika di kawasan lintang tinggi, bongkahan es yang jatuh dapat mencapai ukuran bola tenis sehingga akan sangat berbahaya bagi masyarakat di wilayah tersebut. Namun di Indonesia, bongkahan es yang jatuh relatif lebih kecil sekitar ukuran kelereng saja. Durasi terjadi hujan es di Indonesia juga hanya beberapa menit. Sehingga fenomena hujan es tidak perlu terlalu dijadikan momok bagi masyarakat Indonesia.

Bongakahan es yang jatuh dari langit berasal dari salah satu awan yang akhir – akhir ini terkenal akibat dari kecelakaan Air Asia QZ8501 pada akhir tahun 2014 lalu, yaitu awan Cumulonimbus. Awan ini merupakan awan jenis konvektif yaitu awan yang menjulang sangat tinggi. Awan ini memiliki puncak mencapai lebih dari 10 km dan suhu dipuncak awan ini sangatlah dingin sehingga memungkinkan adanya bongkahan es yang snagat besar di awan ini.

Di dalam awan Cumulonimbus, terjadi peristiwa golakan angin yang sangat kencang atau sering dengan istilah turbulensi. Akibat dari turbulensi, bongakahan es yang berada di puncak awan akan terhempas hingga ke lapisan bawah. Pada saat bongkahan es itu jatuh, makan akan mengalami gesekan dengan atmosfer sehingga ukuran dari es menjadi kecil ketika mencapai permukaan bumi.

Alasan mengapa hujan es di Indonesia memiliki ukuran yang relatif kecil adalah karena tinggi dasar awan di Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan di kawasan lintang tinggi. Di dalam awan Cumulonimbus ada sebuah titik dimana dikenal dengan istilah freezing level. Lokasi tersebut merupakan lokasi dimana es mulai terbentuk. Semakin rendah dasar awan dan freezing level, maka otomatis gesekan bongkahan es dengan atmosfer semakin sedikit sehingga hujan es yang mencapai permukaan bumi akan memiliki ukuran yang cukup besar. Sebaliknya, apabila tinggi dasar awan dan freezing level cukup tinggi, maka bongkahan es akan lebih banyak terkikis akibat dari pergeseran es dengan atmosfer sehingga menyebabkan ukuran hujan es yang terjadi menjadi kecil.


1 comment: