Cuaca Penerbangan
Unsur meteorologi sangatlah penting bagi berlangsungnya transportasi
penerbangan. Pengamatan data yang akurat sangatlah penting bagi keselamatan
penerbangan. Pengamatan data permukaan di sekitar landasan berguna untuk
pesawat apabila akan melakukan take off maupun landing.
Cuaca penerbangan itu sendiri berarti cuaca yang digunakan
khusus untuk kegiatan penerbangan. Baik untuk take off, saat terbang,
maupun ketika landing. Informasi ini diberikan setiap saat saat pesawat
hendak melakukan take off maupun landing. Biasanya pengamatan cuaca
penerbangan dilakukan setiap setengah jam sekali. Namun apabila
tiba-tiba terjadi fenomena yang significant sehingga cuaca menjadi
buruk, maka harus segera dilaporkan.
Unsur-unsur Cuaca Penerbangan meliputi :
Angin
merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang
lebih rendah. Dalam penerbangan Angin digunakan untuk menentukan
darimana Pesawat itu Take Off maupun Landing. Pesawat yang akan
melakukan Take Off maupun Landing harus melawan arah datangnya angin.
Jadi apabila Pada Runway Utara-Selatan, arah angin berasal dari arah
selatan, maka pesawat yang akan melakukan take off maupun Landing harus
menuju arah selatan. Begitu pula pada Runway Timur-Barat, apabila arah
angin berasal dari barat, maka pesawat harus take off/landing dari Timur
menuju Barat. Hal
tersebut dilakukan agar tidak terjadi salah estimasi mengenai panjang
Landasan. Karena apabila searah dengan arah datangnya angin, maka
pesawat akan terdorong oleh angin hingga melebihi landasan. Begitu pula
apabila menuju 90 derajat terhadap arah angin. maka pesawat akan oleng
dan tidak stabil saat takeOff maupun landing.
|
Pesawat yang melakukan TakeOff maupun Landing
selalu menuju arah datangnya angin. |
Visibility ialah jarak pandang terjauh
yang mampu dilihat oleh pilot. Visibility sangatlah penting karena untuk
mengetahui posisi runway yang akan digunakan pesawat untuk Take Off maupun Landing.
Ada dua jenis dalam Visibility yaitu Visibility Vertikal dan Horizontal.
Keduanya sangatlah penting untuk menentukan Runway (Landasan ).
· Jarak pandang
vertikal : erat kaitannya dengan saat pesawat akan
melakukan pendaratan saat masih di udara, hal ini pentig untuk mengetahui
posisi dan sisa runway landasan agar pendaratan dapat dilakukan dengan tepat
· Jarak pandang
horizontal : erat kaitannya dengan saat pesawat sudah mulai mendarat di dekat
permukaan
Dalam Visibility, banyak sekali faktor yang
mempengaruhi visibility di sekitar runway sehingga menyebabkan berkurangnya
jarak pandang yang terjadi. Berikut adalah faktor-faktor yang biasa terjadi di
sekitar runway sehingga mengurangi Visibility :
|
HUJAN |
Secara
sederhana, hujan bisa didefinisikan sebagai jatuhnya tetes air yang berukuran
lebih dari 0,5mm dari Awan. Bisa dibayangkan sendiri apa yang akan terjadi
apabila tetes-tetes air ini begtu banyak turun secara bersamaan, pasti hal ini
akan mengurangi jarak pandang di sekitar Runway. Hujan dengan intensitas yang
sangat deras bisa terjadi apabila partikel air ini berasal dari awan Cumulunimbus. Jenis awan
ini akan menyebabkan hujan dengan intensitas yang lebat sehingga sangat
berpengaruh terhadap jarak pandang.
|
Haze / Udara Kabur
|
Udara Kabur/haze ialah partikel kering yang melayang di udara,
sehingga mengurangi jarak pandang. Partikel-partikel ini biasanya berasal dari
polusi kendaraan, Limbah industri pabrik serta asap dari pembakaran.
Akibat terjadinya fenomena haze, Visibility di sekitar bandara akan
berkurang, Namun masih lebih jauh dibandingkan apabila terjadi fenomena mist
dan fog.
|
Fog / Kabut |
|
Mist / Halimun |
Pada
dasarnya kedua fenomena ini sama, yaitu partikel basah yang sangat kecil dan
mampu mengurangi visibility. Perbedaannya terletak pada visibility yang
dihasilkan dan juga kelembaban yang terjadi. Apabila terjadi Fenomena Fog, maka visibility akan berkurang
hingga mencapai kurang dari 1 Km, Kelembaban yang terjadi pun akan sangat
tinggi, yaitu 98-100%. Sedangkan apabila fenomena Mist , visibility akan berkurang, Namun masih lebih dari 1 km dan
kelembaban yang terjadi adalah 95-97%.
|
Smoke / Asap |
Smoke
merupakan asap yang sangat tebal sehingga mengurangi jarak pandang. Biasanya
terjadi karena kebakaran hutan.
Fenomena-fenomena
diatas adalah fenomena yang sering terjadi di Runway sehingga mengurangi jarak
pandang pilot. Perlu diingat kembali bahwa jarak pandang sangatlah penting
untuk mengetahui posisi dan letak runway sehingga pelaporan visibility yang
akurat akan mengurangi resiko kecelakaan pesawat saat take off maupun landing.
Dalam informasi cuaca penerbangan, agak
sedikit berbeda dengan cuaca sinoptik. Apabila pada pengamatan cuaca sinoptik,
jenis awan yang dilaporkan adalah semua jenis, mulai dari awan rendah hingga
awan tinggi, sedangkan cuaca penerbangan, awan yang significant saja yang
dilaporkan. Yaitu kategori awan rendah saja dan jenis yang disebutkan hanya
awan jenis konvektif, yaitu Towering Cumulus dan Cumulunimbus.
Mengapa jenis awan yang disertakan hanya jenis
awan konvektif, hal ini karena hanya jenis awan konvektif saja yang significant
terhadap berlangsungnya penerbangan. Adanya awan konvektif akan mengakibatkan
updraft (arus naik) dan downdraft (arus turun) serta windshear (perubahan
kecepatan angin secara mendadak). Jadi apabila sebuah pesawat terbang di dalam
ataupun di bawah jenis awan konvektif, maka akan menyebabkan ketidakstabilan
pesawat hingga menyebabkan terjadinya hal yang fatal.
|
Cumulunimbus | | | |
|
|
Towering Cumulus |
Suhu udara erat kaitannya dengan pemuaian.
Apabila suhu udara tinggi, maka akan terjadi pemuaian udara yang lebih,
sehingga bisa menyebabkan fatamorgana yang akan mempengaruhi perkiraan pilot
mengenai jarak pandang di runway. Apabila suhu tinggi juga akan mempengaruhi
kerapatan udara.
Suhu tinggi akan mengakibatkan udara renggang
dan pesawat akan memerlukan daya angkat yang lebih sehingga penggunaan bahan
bakar akan bertambah. Sebaliknya, apabila suhu rendah, maka udara akan lebih
rapat dan daya angkat udara akan bertambah dan pesawat tidak perlu mengeluarkan
daya yang terlalu besar untuk terbang dan akan mengurangi penggunaan bahan
bakar.
Faktor yang paling penting yang dibutuhkan
dalam dunia penerbangan. Tekanan juga berkaitan dengan besarnya suhu. Dimana
besarnya tekanan berbanding terbalik dengan suhu. Jadi apabila tekanan tinggi,
maka suhu nya rendah. Begitu pula sebaliknya.
Dalam informasi tekanan, tekanan yang
dilaporkan adalah tekanan permukaan laut (Mean Sea Level atau QFF). Dalam dunia
penerbangan, ada istilah untuk sebuah alat yaitu Altimeter. Alat ini adalah
barometer aneroid yang telah di setting untuk mampu mengetahui suatu ketinggian
(Altitude). Kesalahan pada pembacaan tekanan akan mengakibatkan kesalahan pada
penyetelan Altimeter pada pesawat. Hal ini akan mengakibatkan kesalahan pada
ektimasi pilot dalam melakukan pendaratan dan akan berakibat pendaratan yang
kurang sempurna. Oleh sebab itu, informasi meteorologi ini sangatlah penting
bagi berlangsungnya penerbangan.
Penjelasan-penjelasan
diatas adalah sedikit mengenai unsur meteorologi penerbangan. Memang sedikit
berbeda dengan unsur cuaca di sinoptik yang begitu banyaknya. Di penerbangan ,
informasi cuaca yang dibutuhkan lebih sedikit . Namun keakuratan data
meteorologi penerbangan sangatlah penting. Karena apabila terjadi kesalahan
informasi, maka akan dapat menimbulkan hal-hal fatal dalam penerbangan. Sekian
penjelasan singkat tentang Cuaca Penerbangan. Terimakasih....
tekanan yg dilaporkan dlm met report setauku QNH cat, cmiiw
ReplyDeleteThanks for info,dont forget to visit my web
ReplyDeletehttps://bit.ly/2oY9QVY