Pentingnya Ilmu Bumi di Indonesia
Ilmu
bumi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang bumi yang kita tempati
saat ini. Ilmu bumi terdiri dari banyak sekali sub bidang ilmunya, seperti
contoh Meteorologi, Geofisika, Vulcanologi, Geologi, Geodesi,Oseanografi dan
lain-lain.
Banyak sekali peneliti menyatakan
bahwa negara kita ini memiliki Sumber daya alam yang sangat melimpah. Sumber
daya alam yang ada di Indonesia sangatlah banyak, seperti contoh Minyak bumi,
Air mineral dari pegunungan, terdapat banyak jenis flora maupun fauna, dan juga negara
kita ini memiliki tanah yang subur. Indonesia berada di garis katulistiwa dan
mempunyai iklim tropis. Sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan
di Indonesia pun sangat besar. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia sungguh
negara dengan kekayaan alam yang melimpah.
Sedangkan Apabila dilihat dari segi
Meteorologi, Indonesia terletak pada
daerah yang dilalui Angin Musiman atau sering dikenal dengan Angin Monsun. Jenis
Angin Monsun yang melewati wilayah Indonesia adalah Monsun Asia dan Monsun
Australia.
Dipandang dari segi Maritim dan Oseanografi , negara kita ini terdiri dari 70% wilayah perairan dan
hanya 30% daratan. Pemanfaatan potensi laut perlu dikaji secara intensif karena
potensi laut di Indonesia memiliki banyak sekali manfaat seperti sebagai sumber
hayati pertumbuhan ikan. Selain itu wilayah perairan juga dapat digunakan
sebagai objek wisata, dimana kita sadar akan banyaknya laut dan pantai
Indonesia sangatlah indah.
Sedangkan ditinjau dari segi Seismologi , Indonesia adalah daerah yang sering sekali terjadi
gempa. Diperkirakan dalam satu tahun terjadi ribuan kali gempa di Indonesia.
Tetapi sebagian besar gempa itu tidak kita rasakan karena sangatlah lemah
kekuatan gempa tersebut. Fenomena ini terjadi dikarenakan Indonesia terletak
diantara 3 Lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan
lempeng Pasific. Pergerakan ketiga lempeng tersebut mengakibatkan terjadinya
gempa-gempa bumi di daerah perbatasan pertemuan antar lempeng.
Ilmu mengenai bumi sering diabaikan oleh banyak
kalangan. Padahal ilmu tentang bumi sangatlah penting untuk kita pelajari
supaya kita bisa mengantisipasi apabila terjadi bencana-bencana yang
ditimbulkan oleh bumi kita ini.
Salah satu gejala bumi yang sering dipandang sebelah
mata oleh masyarakat adalah cuaca. Cuaca merupakan suatu keadaan atmosfer di
wilayah dan daerah tertentu pada suatu rentang waktu maksimal 7 hari.
Mempelajari cuaca ini sangatlah penting bagi kehidupan kita. Banyak sekali
bencana yang terjadi akibat kita mengabaikan cuaca. Seperti contoh Banjir, kecelakaan
kapal akibat gelombang laut tinggi, tanah longsor dan juga masih banyak bencana
yang lainnya. Namun di Indonesia ini, cuaca sangatlah sulit untuk diprediksi,
berbeda dengan wilayah di daerah Lintang menengah hingga lintang tinggi. Indonesia
terletak di daerah tropis yang terdiri dari gunung, pulau, dan juga lautan. Hal
ini menyebabkan Indonesia memiliki kondisi atmosfer yang sangat rumit dan juga
iklimnya sangat bervariasi. Selain itu , di Indonesia sering terjadi
cuaca-cuaca buruk akibat penerimaan panas matahari yang cukup tinggi sehingga
memicu terjadinya awan-awan jenis konvektif seperti Cumulunimbus. Awan jenis
konvektif ini berhubungan dengan hujan yang sangat lebat dan disertai dengan
halilitar dan petir.
Selain memiliki sumber daya alam yang sangat
melimpah, Indonesia juga daerah yang sangat rawan bencana. Di Indonesia sering
sekali terjadi bencana-bencana Alam, oleh sebab itu kita harus mempelajari
tentang ilmu Bumi agar dapat mengantisipasi bencana-bencana yang terjadi. Bencana
yang paling sering terjadi ialah gempa bumi. Gempa bumi adalah peristiwa
bergesernya kerak bumi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba. Pergeseran ini
akan menimbulkan goncangan yang sangat hebat, tergantung pada tingkat kekuatan
gempanya.
Cuaca dan iklim yang ekstrem juga
mampu menimbulkan bencana seperti kondisi kering dan banjir di suatu tempat.
Kondisi kering merupakan suatu keadaan dimana jumlah curah hujan yang terjadi
di daerah tersebut sedikit. Penyebab terjadinya kondisi ini adalah akibat dari
wilayah bertekanan tinggi. Dimana sirkulasi atmosfer di wilayah tekanan tinggi
adalah udara bergerak turun sehingga
menghalangi pembentukan awan. Sebaliknya, banjir terjadi saat curah hujan
relatif tinggi. Fenomena ini terjadi sekitar bulan Desember hingga Februari
akibat dari matahari berada di selatan equator sehingga terjadi Angin Monsun
Asia yang bersifat lembab dan basah melewati wilayah Indonesia.
Bencana banjir juga dipengaruhi oleh
daerah yang memiliki tekanan rendah. Dimana pergerakan massa udara di tekanan
rendah adalah gerak ke atas (updraft) yang membawa uap air. Uap air ini
mengalami pendinginan sehingga berubah dari bentuk uap air menjadi awan. Dalam
keadaan jenuh, butir-butir air di dalam awan akan memiliki berat yang cukup
untuk jatuh ke permukaan bumi. Saat itulah hujan terjadi. Pada umumnya besarnya
intensitas hujan berbanding terbalik dengan lama terjadinya hujan. Hujan yang memiliki
intensitas lebat akan terjadi lebih singkat daripada hujan dengan intensitas
ringan.
Banyak sekali manfaat yang dapat kita raih apabila
kita lebih serius lagi dalam mempelajari ilmu bumi untuk mengembangkan dan
memaksimalkan potensi sumber daya alam di Indonesia agar negara kita ini
menjadi negara yang lebih sejahtera. Selain itu, mempelajari ilmu tentang bumi
juga akan mengurangi resiko terhadap bencana alam yang terjadi di sekitar kita.
Marilah kita jaga bumi kita ini, kita lestarikan alam ini, dan jangan pernah
kita merusak segala kekayaaan bumi Indonesia kita.
No comments:
Post a Comment