Monday, 18 August 2014

Pentingnya Ilmu Bumi di Indonesia

Pentingnya Ilmu Bumi di Indonesia



Ilmu bumi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang bumi yang kita tempati saat ini. Ilmu bumi terdiri dari banyak sekali sub bidang ilmunya, seperti contoh Meteorologi, Geofisika, Vulcanologi, Geologi, Geodesi,Oseanografi dan lain-lain.

Banyak sekali peneliti menyatakan bahwa negara kita ini memiliki Sumber daya alam yang sangat melimpah. Sumber daya alam yang ada di Indonesia sangatlah banyak, seperti contoh Minyak bumi, Air mineral dari pegunungan, terdapat banyak jenis flora maupun fauna, dan juga negara kita ini memiliki tanah yang subur. Indonesia berada di garis katulistiwa dan mempunyai iklim tropis. Sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan di Indonesia pun sangat besar. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia sungguh negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Sedangkan Apabila dilihat dari segi Meteorologi,  Indonesia terletak pada daerah yang dilalui Angin Musiman atau sering dikenal dengan Angin Monsun. Jenis Angin Monsun yang melewati wilayah Indonesia adalah Monsun Asia dan Monsun Australia.
Dipandang dari segi Maritim dan Oseanografi , negara kita ini terdiri dari 70% wilayah perairan dan hanya 30% daratan. Pemanfaatan potensi laut perlu dikaji secara intensif karena potensi laut di Indonesia memiliki banyak sekali manfaat seperti sebagai sumber hayati pertumbuhan ikan. Selain itu wilayah perairan juga dapat digunakan sebagai objek wisata, dimana kita sadar akan banyaknya laut dan pantai Indonesia sangatlah indah.
Sedangkan ditinjau dari segi Seismologi , Indonesia adalah daerah yang sering sekali terjadi gempa. Diperkirakan dalam satu tahun terjadi ribuan kali gempa di Indonesia. Tetapi sebagian besar gempa itu tidak kita rasakan karena sangatlah lemah kekuatan gempa tersebut. Fenomena ini terjadi dikarenakan Indonesia terletak diantara 3 Lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasific. Pergerakan ketiga lempeng tersebut mengakibatkan terjadinya gempa-gempa bumi di daerah perbatasan pertemuan antar lempeng.
Ilmu mengenai bumi sering diabaikan oleh banyak kalangan. Padahal ilmu tentang bumi sangatlah penting untuk kita pelajari supaya kita bisa mengantisipasi apabila terjadi bencana-bencana yang ditimbulkan oleh bumi kita ini.
Salah satu gejala bumi yang sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat adalah cuaca. Cuaca merupakan suatu keadaan atmosfer di wilayah dan daerah tertentu pada suatu rentang waktu maksimal 7 hari. Mempelajari cuaca ini sangatlah penting bagi kehidupan kita. Banyak sekali bencana yang terjadi akibat kita mengabaikan cuaca. Seperti contoh Banjir, kecelakaan kapal akibat gelombang laut tinggi, tanah longsor dan juga masih banyak bencana yang lainnya. Namun di Indonesia ini, cuaca sangatlah sulit untuk diprediksi, berbeda dengan wilayah di daerah Lintang menengah hingga lintang tinggi. Indonesia terletak di daerah tropis yang terdiri dari gunung, pulau, dan juga lautan. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki kondisi atmosfer yang sangat rumit dan juga iklimnya sangat bervariasi. Selain itu , di Indonesia sering terjadi cuaca-cuaca buruk akibat penerimaan panas matahari yang cukup tinggi sehingga memicu terjadinya awan-awan jenis konvektif seperti Cumulunimbus. Awan jenis konvektif ini berhubungan dengan hujan yang sangat lebat dan disertai dengan halilitar dan petir.
Selain memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, Indonesia juga daerah yang sangat rawan bencana. Di Indonesia sering sekali terjadi bencana-bencana Alam, oleh sebab itu kita harus mempelajari tentang ilmu Bumi agar dapat mengantisipasi bencana-bencana yang terjadi. Bencana yang paling sering terjadi ialah gempa bumi. Gempa bumi adalah peristiwa bergesernya kerak bumi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba. Pergeseran ini akan menimbulkan goncangan yang sangat hebat, tergantung pada tingkat kekuatan gempanya.
Cuaca dan iklim yang ekstrem juga mampu menimbulkan bencana seperti kondisi kering dan banjir di suatu tempat. Kondisi kering merupakan suatu keadaan dimana jumlah curah hujan yang terjadi di daerah tersebut sedikit. Penyebab terjadinya kondisi ini adalah akibat dari wilayah bertekanan tinggi. Dimana sirkulasi atmosfer di wilayah tekanan tinggi adalah udara bergerak turun    sehingga menghalangi pembentukan awan. Sebaliknya, banjir terjadi saat curah hujan relatif tinggi. Fenomena ini terjadi sekitar bulan Desember hingga Februari akibat dari matahari berada di selatan equator sehingga terjadi Angin Monsun Asia yang bersifat lembab dan basah melewati wilayah Indonesia.
Bencana banjir juga dipengaruhi oleh daerah yang memiliki tekanan rendah. Dimana pergerakan massa udara di tekanan rendah adalah gerak ke atas (updraft) yang membawa uap air. Uap air ini mengalami pendinginan sehingga berubah dari bentuk uap air menjadi awan. Dalam keadaan jenuh, butir-butir air di dalam awan akan memiliki berat yang cukup untuk jatuh ke permukaan bumi. Saat itulah hujan terjadi. Pada umumnya besarnya intensitas hujan berbanding terbalik dengan lama terjadinya hujan. Hujan yang memiliki intensitas lebat akan terjadi lebih singkat daripada hujan dengan intensitas ringan.
Banyak sekali manfaat yang dapat kita raih apabila kita lebih serius lagi dalam mempelajari ilmu bumi untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi sumber daya alam di Indonesia agar negara kita ini menjadi negara yang lebih sejahtera. Selain itu, mempelajari ilmu tentang bumi juga akan mengurangi resiko terhadap bencana alam yang terjadi di sekitar kita. Marilah kita jaga bumi kita ini, kita lestarikan alam ini, dan jangan pernah kita merusak segala kekayaaan bumi Indonesia kita.

No comments:

Post a Comment