Monday, 24 February 2014

Cuaca Penerbangan

Cuaca Penerbangan 





            Unsur meteorologi sangatlah penting bagi berlangsungnya transportasi penerbangan. Pengamatan data yang akurat sangatlah penting bagi keselamatan penerbangan. Pengamatan data permukaan di sekitar landasan berguna untuk pesawat apabila akan melakukan take off maupun landing.
          Cuaca penerbangan itu sendiri berarti cuaca yang digunakan khusus untuk kegiatan penerbangan. Baik untuk take off, saat terbang, maupun ketika landing. Informasi ini diberikan setiap saat saat pesawat hendak melakukan take off maupun landing. Biasanya pengamatan cuaca penerbangan dilakukan setiap setengah jam sekali. Namun apabila tiba-tiba terjadi fenomena yang significant sehingga cuaca menjadi buruk, maka harus segera dilaporkan.  
Unsur-unsur Cuaca Penerbangan meliputi :

  • Angin.
Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang lebih rendah. Dalam penerbangan Angin digunakan untuk menentukan darimana Pesawat itu Take Off maupun Landing. Pesawat yang akan melakukan Take Off maupun Landing harus melawan arah datangnya angin. Jadi apabila Pada Runway Utara-Selatan, arah angin berasal dari arah selatan, maka pesawat yang akan melakukan take off maupun Landing harus menuju arah selatan. Begitu pula pada Runway Timur-Barat, apabila arah angin berasal dari barat, maka pesawat harus take off/landing dari Timur menuju Barat. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi salah estimasi mengenai panjang Landasan. Karena apabila searah dengan arah datangnya angin, maka pesawat akan terdorong oleh angin hingga melebihi landasan. Begitu pula apabila menuju 90 derajat terhadap arah angin. maka pesawat akan oleng dan tidak stabil saat takeOff maupun landing.  

Pesawat yang melakukan TakeOff maupun Landing
selalu menuju arah datangnya angin.

  •  Visibility

         Visibility ialah jarak pandang terjauh yang mampu dilihat oleh pilot. Visibility sangatlah penting karena untuk mengetahui posisi runway yang akan digunakan pesawat untuk Take Off maupun Landing. Ada dua jenis dalam Visibility yaitu Visibility Vertikal dan Horizontal. Keduanya sangatlah penting untuk menentukan Runway (Landasan ).
·       Jarak pandang vertikal     :  erat kaitannya dengan saat pesawat akan melakukan pendaratan saat masih di udara, hal ini pentig untuk mengetahui posisi dan sisa runway landasan agar pendaratan dapat dilakukan dengan tepat
         ·        Jarak pandang horizontal : erat kaitannya dengan saat pesawat sudah mulai mendarat                 di dekat permukaan 


         Dalam Visibility, banyak sekali faktor yang mempengaruhi visibility di sekitar runway sehingga menyebabkan berkurangnya jarak pandang yang terjadi. Berikut adalah faktor-faktor yang biasa terjadi di sekitar runway sehingga mengurangi Visibility :

HUJAN

           Secara sederhana, hujan bisa didefinisikan sebagai jatuhnya tetes air yang berukuran lebih dari 0,5mm dari Awan. Bisa dibayangkan sendiri apa yang akan terjadi apabila tetes-tetes air ini begtu banyak turun secara bersamaan, pasti hal ini akan mengurangi jarak pandang di sekitar Runway. Hujan dengan intensitas yang sangat deras bisa terjadi apabila partikel air ini  berasal dari awan Cumulunimbus. Jenis awan ini akan menyebabkan hujan dengan intensitas yang lebat sehingga sangat berpengaruh terhadap jarak pandang.

Haze / Udara Kabur
            Udara Kabur/haze ialah partikel kering yang melayang di udara, sehingga mengurangi jarak pandang. Partikel-partikel ini biasanya berasal dari polusi kendaraan, Limbah industri pabrik serta asap dari pembakaran.
             Akibat terjadinya fenomena haze, Visibility di sekitar bandara akan berkurang, Namun masih lebih jauh dibandingkan apabila terjadi fenomena mist dan fog.

Fog / Kabut

Mist / Halimun

Pada dasarnya kedua fenomena ini sama, yaitu partikel basah yang sangat kecil dan mampu mengurangi visibility. Perbedaannya terletak pada visibility yang dihasilkan dan juga kelembaban yang terjadi. Apabila terjadi Fenomena Fog, maka visibility akan berkurang hingga mencapai kurang dari 1 Km, Kelembaban yang terjadi pun akan sangat tinggi, yaitu 98-100%. Sedangkan apabila fenomena Mist , visibility akan berkurang, Namun masih lebih dari 1 km dan kelembaban yang terjadi adalah 95-97%.


Smoke / Asap
Smoke merupakan asap yang sangat tebal sehingga mengurangi jarak pandang. Biasanya terjadi karena kebakaran hutan.

             Fenomena-fenomena diatas adalah fenomena yang sering terjadi di Runway sehingga mengurangi jarak pandang pilot. Perlu diingat kembali bahwa jarak pandang sangatlah penting untuk mengetahui posisi dan letak runway sehingga pelaporan visibility yang akurat akan mengurangi resiko kecelakaan pesawat saat take off maupun landing.

  • Jenis Awan


         Dalam informasi cuaca penerbangan, agak sedikit berbeda dengan cuaca sinoptik. Apabila pada pengamatan cuaca sinoptik, jenis awan yang dilaporkan adalah semua jenis, mulai dari awan rendah hingga awan tinggi, sedangkan cuaca penerbangan, awan yang significant saja yang dilaporkan. Yaitu kategori awan rendah saja dan jenis yang disebutkan hanya awan jenis konvektif, yaitu Towering Cumulus dan Cumulunimbus.
          Mengapa jenis awan yang disertakan hanya jenis awan konvektif, hal ini karena hanya jenis awan konvektif saja yang significant terhadap berlangsungnya penerbangan. Adanya awan konvektif akan mengakibatkan updraft (arus naik) dan downdraft (arus turun) serta windshear (perubahan kecepatan angin secara mendadak). Jadi apabila sebuah pesawat terbang di dalam ataupun di bawah jenis awan konvektif, maka akan menyebabkan ketidakstabilan pesawat hingga menyebabkan terjadinya hal yang fatal.

Cumulunimbus    
Towering Cumulus


  • Suhu Udara


         Suhu udara erat kaitannya dengan pemuaian. Apabila suhu udara tinggi, maka akan terjadi pemuaian udara yang lebih, sehingga bisa menyebabkan fatamorgana yang akan mempengaruhi perkiraan pilot mengenai jarak pandang di runway. Apabila suhu tinggi juga akan mempengaruhi kerapatan udara.
           Suhu tinggi akan mengakibatkan udara renggang dan pesawat akan memerlukan daya angkat yang lebih sehingga penggunaan bahan bakar akan bertambah. Sebaliknya, apabila suhu rendah, maka udara akan lebih rapat dan daya angkat udara akan bertambah dan pesawat tidak perlu mengeluarkan daya yang terlalu besar untuk terbang dan akan mengurangi penggunaan bahan bakar.

  • Tekanan 


        Faktor yang paling penting yang dibutuhkan dalam dunia penerbangan. Tekanan juga berkaitan dengan besarnya suhu. Dimana besarnya tekanan berbanding terbalik dengan suhu. Jadi apabila tekanan tinggi, maka suhu nya rendah. Begitu pula sebaliknya.
         Dalam informasi tekanan, tekanan yang dilaporkan adalah tekanan permukaan laut (Mean Sea Level atau QFF). Dalam dunia penerbangan, ada istilah untuk sebuah alat yaitu Altimeter. Alat ini adalah barometer aneroid yang telah di setting untuk mampu mengetahui suatu ketinggian (Altitude). Kesalahan pada pembacaan tekanan akan mengakibatkan kesalahan pada penyetelan Altimeter pada pesawat. Hal ini akan mengakibatkan kesalahan pada ektimasi pilot dalam melakukan pendaratan dan akan berakibat pendaratan yang kurang sempurna. Oleh sebab itu, informasi meteorologi ini sangatlah penting bagi berlangsungnya penerbangan.
 


           Penjelasan-penjelasan diatas adalah sedikit mengenai unsur meteorologi penerbangan. Memang sedikit berbeda dengan unsur cuaca di sinoptik yang begitu banyaknya. Di penerbangan , informasi cuaca yang dibutuhkan lebih sedikit . Namun keakuratan data meteorologi penerbangan sangatlah penting. Karena apabila terjadi kesalahan informasi, maka akan dapat menimbulkan hal-hal fatal dalam penerbangan. Sekian penjelasan singkat tentang Cuaca Penerbangan. Terimakasih....

 

 
 







2 comments:

  1. tekanan yg dilaporkan dlm met report setauku QNH cat, cmiiw

    ReplyDelete
  2. ⁣Thanks for info,dont forget to visit my web ⁣
    https://bit.ly/2oY9QVY

    ReplyDelete