ANGIN
( Aliran Udara Yang Kita Lupakan )
Memang kuasa Allah tidak pernah ada batasnya. Siapa yang menyangka, udara di sekitar kita yang tidak pernah kita hiraukan ini ternyata memiliki sebuah arus aliran yang teratur. Dimana aliran tersebut mengalir dengan membawa beberapa partikel yang dapat mempengaruhi bagaimana cuaca di sekitar kita saat itu dan di saat mendatang.
Apa sebenarnya yang menyebabkan udara dapat bergerak dan menghasilkan angin. ??
Setiap tempat di permukaan bumi ini memiliki karakteristik masing-masing tergantung pada lokasi tempat tersebut. Akibat permukaan bumi yang heterogen, ditambah penerimaan energi dari matahari yang tidak sama di setiap tempat. Maka akan terjadi sebuah perbedaan (Gradien) dari tekanan di setiap tempat. Nah angin itu dapat terjadi apabila terdapat perbedaan tekanan (Gradien) di suatu tempat. Semakin besar nilai dari gradien tekanan tersebut, maka angin yang bertiup juga akan semakin kencang.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui apabila kita ingin membicarakan tentang angin. Ada beberapa istilah-istilah dalam ilmu cuaca yang sangat berkaitan erat dengan angin, diantaranya konvergensi, divergensi, shearline, ITCZ, angin lokal, dan masih banyak lagi sesuatu yang menarik berhubungan dengan angin.
Berikut ini adalah pembahasan sekilas mengenai istilah-istilah yang harus kita tahu apabila membicarakan angin dan cuaca.
Sebuah kata yang cukup asing di telinga kita kan? Konvergensi merupakan gerakan aliran udara yang mengalir berkumpul memasuki suatu daerah. Jadi suatu tempat yang merupakan tempat berkumpulnya udara. Pada daerah ini terjadi penurunan kecepatan angin, dimana angin akan cenderung menjadi teduh saat memasuki wilayah ini.
Pada saat saya mendapatkan kuliah tentang Meteorologi Tropis, dosen pembimbing saya menjelaskan mengapa di daerah konvergensi kecepatan angin menjadi menurun. Dan ternyata, pada daerah konvergensi kecepatan angin pada arah horizontal berubah menjadi arah vertikal. Sehingga untuk arah horizontalnya akan menurun. Sedangkan seperti yang kita tahu bahwa anemometer hanya mengukur kecepatan angin secara horizontal (mendatar) sehingga apabila suatu tempat terjadi konvergensi, maka kecepatan angin yang terukur di anemometer akan cenderung lemah.. Berikut ini adalah ilustrasinya
2.Divergensi
Kebalikan dari peristiwa konvergensi. Divergensi merupakan suatu daerah dimana angin menyebar/beraraian. Dalam daerah konvergensi identik dengan terjadinya cuaca baik. Namun tidak cukup dengan hanya 1 parameter saja untuk memutuskan sebuah prakiraan cuaca mendatang. Diperlukan pula data-data yang dapat mendukung lainnya.
Sebelum kita melanjutkan ke materi berikutnya, kita bahas dulu bagaimana sifat udara di daerah konvergensi dan daerah divergensi. Mengapa keduanya sangat berperan penting dalam kondisi cuaca??
Gambar sebelah kanan merupakan wilayah yang konvergensi. Wilayah ini selalu identik dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Kita bisa lihat sendiri bahwa udara yang berkumpul pada daerah tersebut akan naik ke atas. Kita ingat kembali, udara yang naik ke atmosfer akan mengalami kondensasi sehingga menghasilkan awan. Nah kalau setelah terjadi kondensasi namun udara terus naik, maka akan menghasilkan awan-awan konvektif. Dimana awan konvektif merupakan awan yang menjulang tinggi yang dapat menghasilkan fenomena-fenomena yang berbahaya bagi segala aktivitas manusia seperti angin kencang, petir, hujan deras, hujan es, dan puting beliung.
Berbeda kondisi saat wilayah tersebut divergensi. Pada daerah divergensi, arus udara bukan bergerak naik, namun justru turun menuju permukaan (descending air). Akibatnya, bukan terjadi kondensasi dan terbentuk awan, namun pada daerah tersebut akan memiliki langit yang cerah karena udara yang bergerak menuju permukaan kemudian menyebar.
Secara umum, masyarakat akan lebih mengenal istilah wind shear sebagai perubahan arah dan kecepatan angin yang terjadi secara tiba-tiba. Namun menurut segi meteorologi, Wind shear adalah perubahan rata-rata arah dan kecepatan angin terhadap jarak. Wind shear dapat terjadi secara vertikal maupun horizontal.
Secara ringkas, darah ITCZ sama seperti konvergensi, namun apabila konvergensi hanya tempat berkumpulnya massa udara, kalau ITCZ merupakan suatu daerah yang merupakan pertemuan antara massa udara yang berada di Bagian Bumi Utara dan Bagian Bumi Selatan. Untuk lebih jelasnya mengenai peredaran udara di bumi, bisa dibaca dulu disini.
Namun menurut pengertian Thewartha dan Horn (1968) , ITCZ adalah zona yang berkaitan dengan sirkulasi udara secara siklonik (mengumpul) dan memilki tekanan yang sangat rendah dibandingkan lingkungan di sekitarnya dan berada diantara dua cekungan equatorial. Sistem awan yang terjadi di daerah ITCZ biasanya berbentuk Cluster Awan yaitu awan yang memiliki pertumbuhan vertikal yang kuat.
Seperti kasus pada konvergensi yaitu daerah berkumpulnya massa udara kemudian naik ke atmosfer dan berkondensasi membentuk awan.
Keberadaan ITCZ dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. Energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan keberadaan ITCZ adalah berasal dari evaporasi permukaan laut yang terjadi akibat konvergensi angin di lapisan troposfer bawah. Letak dari ITCZ juga tidak selalu sama. ITCZ terletak di wilayah equatorial yang lokasinya berubah-ubah sesuai dengan gerak matahari.
Berikut ini adalah wilayah yang biasanya terjadi ITCZ dan waktu kejadiannya.
Ada beberapa jenis angin lokal yang bisa terjadi di sekitar kita. Namun untuk saat ini, saya hanya akan membahas mengenai angin lokal yang terjadi di daerah dekat laut..
Yaa benar sekali. Angin Darat dan Angin Laut.. :D
Sebuah konsep yang harus kita tahu dahulu sebelum membicarakan tentang angin darat dan angin laut. Yang pertama, ‘Daratan’ itu memanas dan mendingin lebih cepat daripada lautan. Kedua, angin berhembus dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Dimana kita tahu bahwa semakin panas tempat tersebut, maka otomatis tekanan di sana akan cenderung rendah. Begitu pula sebaliknya..
Angin laut dapat terjadi saat terdapat cahaya matahari. Akibat dari penerimaan cahaya matahari oleh daratan dan lautan, maka akan ada perbedaan kondisi diantara daratan dan lautan. Dimana kita tahu pada konsep awal tadi bahwa Daratan lebih cepat memanas daripada lautan. Akibatnya, saat siang hari, tekanan di daratan akan lebih rendah dibandingkan di lautan. Sehingga aliran udara akan bergerak dari lautan (high pressure) menuju daratan (low pressure). Adanya angin laut ini dimanfaatkan nelayan untuk pulang kembali dari lautan setelah semalaman mencari ikan.
Angin laut biasanya muncul di dekat pantai beberapa jam setelah matahari terbit dan mencapai maksimum ketika beda temperatur antara daratan dan lautan mencapai maksimum juga.
ANGIN DARAT
Hal sebaliknya akan terjadi saat malam hari. Dimana kita tahu tadi bahwa daratan juga mendingin lebih cepat daripada lautan. Maka saat malam hari di daratan akan memiliki suhu yang relatif lebih dingin daripada lautan. Akibatnya di daratan akan memiliki tekanan udara yang tinggi dan di lautan akan lebih rendah. Sehingga aliran akan bergerak dari darat (high pressure) menuju lautan (low pressure). Adanya angin darat ini akan dimanfaatkan nelayan untuk berangkat mencari ikan di lautan.
Sampai disini dulu materi mengenai aliran udara.
Materi diatas hanya sepintas mengenai angin. Masih ada banyak sekali pengetahuan-pengetahuan yang harus kita ketahui seputar angin. Mungkin akan saya share di kesempatan selanjutnya.. Teruslah mencari ilmu untuk masa depan yang lebih baik..!!
Terima Kasih..:)
nais dek...
ReplyDeletenice info keren banget kak
ReplyDeleteperbedaan tepung terigu dan tapioka