Thursday 20 April 2017

Fenomena Kabut di Pagi Hari

Balipost, 17 Juli 2015

Bagi wilayah di dataran tinggi, kabut tidak hanya terjadi saat pagi hari saja. Terkadang menjelang siang pun jalanan di sekitar pegunungan masih saja diselimuti oleh fenomena ini.

Fenomena kabut terjadi akibat dari inversi suhu. Sebuah kondisi dimana suhu di dekat permukaan bumi lebih dingin daripada suhu di lapisan atasnya. Apabila dalam keadaan normal, suhu udara di atmosfer ini akan menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian. Hal ini disebabkan oleh panas yang kita rasakan sebenarnya tidak langsung berasal dari matahari, melainkan dari gelombang panjang yang dipancarkan oleh permukaan bumi ke atmosfer. Oleh karena itu semakin jauh letak suatu tempat dengan permukaan bumi maka suhunya akan menjadi rendah.

Inversi suhu merupakan hal yang biasa terjadi saat pagi hari. Biasanya inversi suhu terjadi ketika siang hari kemarinnya suhu sangat panas, kemudian dimalam harinya suhu turun secara drastis. Akibatnya, sebelum matahari terbit, suhu di permukaan bumi masih saja dalam kondisi dingin. Sedangkan suhu di lapisan atas tetap lebih hangat. Saat kondisi ini terjadi, maka uap air akan terkondensasi di dekat permukaan dan menghasilkan kabut.

Sering kali kita salah presepsi antar kabut dan mist. Mist merupakan fenomena yang mirip dengan kabut. Perbedaanya dari segi jarak pandang yang bisa dicapai dan nilai kelembaban udara. Apabila fenomena mist, maka jarak pandang yang masih lebih dari 1 km dan kelembaban udara antara 95 97 persen. Namun jika kabut, jarak pandang bisa dicapai kurang dari 1 km serta kelembaban udara 98 100 persen.

Ada beberapa dampak negatif dari terjadinya fenomena ini. Salah satunya adalah berkurangnya jarak pandang. Saat kabut tebal terjadi, jarak pandang bisa mencapai 10 meter saja. Hal ini akan sangat membahayakan kegiatan transportasi di darat, laut, maupun udara. Oleh karena itu, perlu kewaspadaan yang lebih saat kita mengendarai kendaraan kita saat terjadi kabut. Sangat penting juga bagi kita untuk menyalakan lampu kendaraan saat terjadi kabut agar dapat mengantisipasi terjadinya tabrakan dengan kendaraan lain saat melintas.


Akhir-akhir ini fenomena kabut sangat sering terjadi di sekitar tempat kita. Hal ini disebabkan oleh suhu yang cenderung sangat dingin dimalam hari dibandingkan pada saat musim hujan. Rendahnya suhu saat malam hari disebakan oleh sedikitnya cangkupan awan yang menutupi langit sehingga panas radiasi yang berasal dari permukaan bumi akan langsung ke atmosfer. Sedangkan saat musim hujan, awan di malam hari akan cenderung banyak sehingga menahan dan memancarkan kembali radiasi gelombang panjang dari permukaan bumi menuju permukaan bumi kembali. Akibatnya suhu di bumi menjadi hangat.

1 comment: