Monday 1 September 2014

Sekilas tentang ANALISA CUACA

Sekilas tentang ANALISA CUACA


         Berikut adalah sedikit materi mengenai dasar dari prakiraan cuaca. Sebagai seorang prakirawan, kita harus memahami bagaimana dasar-dasar prakiraan cuaca. Namun materi dibawah ini sangatlah sedikit, karena saya masih belum mendalami tentang analisa cuaca.

            Untuk membuat sebuah prakiraan, semua berawal dari data yang memiliki kualitas data yang valid. Data yang dimaksud ialah Data Synop, Data Udara Atas, data WXREV (rangkuman keadaan cuaca ekstrem selama 24 jam) , data Satelit, Streamline (garis angin), dll.
       Untuk menentukan prediksi cuaca, perlu dilakukan analisa yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari cuaca di daerah tersebut. Ada 3 macam analisa yang dilakukan apabila dipandang dari segi metodenya, yaitu Analisa Fisika ialah analisa menggunakan hukum fisika, Analisa Dinamika ialah analisa yang menggunakan hukum hidrodinamika, dan yang terakhir Analisa Stasistika ialah analisa yang menggunakan metode statistik.
 
3 Macam Analisa Cuaca


           Dengan menggunakan konsep dasar tersebut, analisa cuaca dapat dilakukan dengan menggunakan data stasiun tunggal, maupun data dari banyak stasiun. Untuk menganalisa cuaca diperlukan data hasil pengamatan dengan memanfaatkan
-          Data hasil pengamatan Udara Atas
-          Data pengamatan otomatis ( AWS )
-          Data pemodelan
-          Data Penginderaan jarak jauh ( Satelit )
-          Data Radar

       Berikut ini adalah langkah – langkah yang harus dikerjakan apabila ingin membuat sebuah prakiraan cuaca :


-          Mengumpulkan data Meteorologi
-          Mempetakan/ploting data Meteorologi
-          Membuat garis tekanan ( isobar ) dan garis angin ( streamline )
-          Menganalisa pola tekanan udara dan angin
-          Menganalisa keadaan cuaca
-          Melakukan prakiraan kecenderungan cuaca yang terjadi
-          Membuat prakiraan cuaca dari Model/software
-          Menarik kesimpulan hasil prakiraan cuaca

     Hasil prakiraan dari data pengamatan dan juga data model prakiraan, dibuat batasan dalam tipe-tipe cuaca yang akan terjadi, yaitu :

-          Hujan , apabila disekitar tempat tersebut terdapat tekanan rendah, Vortisitas bernilai negatif , dan kecepatan angin dibawah 18 km/jam
-        Berawan, apabila terdapat tekanan rendah, Vortisitas bernilai positif dan kecepatan angin diatas 18 km/jam
-          Cerah, apabila tidak terdapat tekanan rendah di sekitar lokasi, Vortisitas positif dan kecepatan angin lebih besar daripada 27 km/jam

Beberapa jenis metode untuk Prakiraan

-       Metode Persistence, metode ini menganggap bahwa cuaca tidak akan berubah. Jadi semisal hari ini hujan, maka besok akan hujan, begitu pula sebaliknya. Metode ini sering dikenal dengan istilah “Tomorrow equals today”.

-    Metode Trend (Kecenderungan), metode ini sangat sering digunakan dalam mempelajari kecenderungan cuaca di suatu tempat. Jadi metode ini menggunakan kecenderungan suatu parameter suatu di setiap waktu. Misalkan suhu udara akan turun dan mencapai nilai minimum pada jam 21-23 UTC.

-        Metode Climatology, metode ini adalah menggunakan data historis yang dikumpulkan dalam periode waktu yang sangat lama untuk bertujuan memprediksi keadaan cuaca mendatang. Biasanya untuk mempermudah dalam menggunakan metode ini adalah dengan bantuan aplikasi statistik

-        Metode Analog, metode ini merupakan metode yang rumit , yaitu kita harus mencari kemiripan (analogi) suatu parameter cuaca terhadap parameter cuaca lainnya. Seperti contoh, apabila selisih suhu udara pada jam 00 dan 03 UTC memiliki nilai yang besar, maka menandakan nilai penguapan tinggi dan terdapat potensi munculnya awan Cumulunimbus yang menimbulkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang

-   Metode Numerical Forcasting, metode ini dikenal dengan nama Numerical Weather Prediction (NWP) , yaitu metode yang menggunakan komputer dalam  berbagai variabel cuaca. Metode ini adalah yang paling banyak digunakan.
Prakiraan cuaca Sederhana
    Memprakirakan cuaca sangat bermanfaat untuk kehidupan kita sehari-hari. Disamping bermanfaat untuk kelancaran transportasi darat, laut dan udara, dengan prakiraan cuaca kita dapat mengantisipasi aktitifas yang akan kita kerjakan diwaktu mendatang.
Berikut ini merupakan cara sederhana dalam memprakirakan cuaca.

-          Ingat Musim apa yang sedang terjadi, pertama ingat-ingatlah pada saat itu musim apa yang sedang terjadi, apakah musim Hujan, Pancaroba, atau Kemarau. Musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, namun kemarau berarti musim dimana curah hujan sedikit.

-          Perhatikan kondisi cuaca yang terjadi sejak pagi hari hingga siang hari. Bila saat pagi cerah/berawan, namun suhu yang dirasakan semakin siang semakin panas hingga membuat kita merasa gerah, artinya radiasi matahari cukup besar dan proses penguapan pun juga besar, sehingga berpotensi adanya awan Cumulunimbus. Awan ini adalah awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi hingga lebih dari 9 km dan dapat menyebabkan hujan deras disertai petir dan angin kencang.

-   Rasakan angin yang berhembus, apakah angin tersebut termasuk kategori Calm (teduh) atau lebih besar. Apabila cuaca panas dan angin termasuk kategori Calm , maka kemungkinan besar beberapa jam kemudian akan muncul awan Cumulunimbus.

-         Amati perubahan suhu, tekanan, angin , dan juga pertumbuhan awan. Apabila terjadi perubahan yang dragtis selama selang waktu siang menjelang sore, maka kemungkinan cuaca buruk akan terjadi.
       Langkah diatas adalah prakiraan sederhana untuk masyarakat umum. Tanpa perlu melihat penginderaan jarak jauh ataupun melihat radar cuaca. Namun cara prakiraaan cuaca seperti diatas sangat kurang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Setelah ini saya akan membahas cara prakiraan cuaca yang sedikit lebih rumit daripada langkah-langkah diatas.
       Membuat prakiraan cuaca tidaklah mudah, karena cuaca berubah setiap waktu. Oleh sebab itu disamping kita memahami sifat fisis atmosfer dan dinamika atmosfer, kita sebagai forcaster sangat membutuhkan pengalaman dan keberaniaan dalam membuat prakiraan cuaca.  Mekanisme membuat prakiraan cuaca menurut Standart Internasional adalah sebagai berikut :
1.    Perhatikan unsur cuaca 24 jam yang lalu. Bertujuan untuk mengetahui apakah di selang waktu tersebut terjadi cuaca yang cukup ekstrem atau tidak
2.    Membuat kontur tekanan udara. Untuk mengetahui dimanakah sumber massa udara yang mendukung untuk pertumbuhan awan. Dimana kita tahu bahwa daerah yang memiliki tekanan rendah akan memudahkan udara naik dan membentuk awan yang banyak.
3.      Membuat gambar angin ( Streamline ) pada lapisan permukaan hingga lapisan 20000 feet atau lebih. Bertujuan untuk memantau pergerakan massa udara.
4.  Membuat kontur kelembaban dan suhu udara. Bertujuan untuk mengetahui tingkat kebasahan di suatu tempat.
5.      Memperhatikan ada tidaknya badai Tropis yang tumbuh di dekat perairan Indonesia. Apabila terdapat badai tropis di sekitar perairan Indonesia, maka keadaan atmosfer di sekitar daerah tersebut akan memiliki cuaca yang relatif buruk
6.      Memantau satelit dan radar. Bertujuan untuk memantau distribusi awan dan hujan

       Materi diatas hanya sebagian kecil saja dari teknik memprakirakan cuaca. Dimana dengan mengetahui prakiraaan cuaca, maka akan mempermudah kita dalam beraktifitas dan kita bisa membuat planning kegiatan yang akan kita kerjakan pada hari itu dengan segala antisipasi apabila rencana gagal akibat hujan. Sekian dan Terima Kasih.
 
 


4 comments: