Thursday 20 April 2017

Pahami Cuaca untuk Minimalisir Kecelakaan Udara

Balipost, 2 Juli 2015

Pesawat militer berjenis Hercules jatuh di kota Medan,Sumatera Utara, tepatnya di Jalan Jamin Ginting pada 30 juni 2015. Kejadian ini sekitar pukul 11.50 WIB.

Kecelakaan udara dapat terjadi akibat bebrapa faktor, yaitu faktor teknis maupun nonteknis. Faktor teknis merupakan faktor yang lebih condong ke arah kualitas dari pesawat. Untuk dapat melakukan perjalanan udara, sebuah pesawat harus sudah lolos quality control sehingga layak untuk diterbangkan. Selain itu terdapat juga faktor nonteknis yaitu akibat human error dan kondisi cuaca. Skill dan kebiasaan dari pilot serta awak pesawat sangat dibutuhkan dalam perjalanan udara agar terhindar dari kecelakaan. Sedangkan kondisi cuaca merupakan faktor nonteknis yang tidak bisa dihindari. Namun bisa diminimalisir terjadinya kecelakaan yang diakibatkan oleh kondisi cuaca.

Kondisi cuaca sangat penting untuk mendukung aktivitas transportasi udara saat pesawat lepas landas, mendarat, maupun saat terbang di udara. Contoh sederhana, kondisi angin di sekitar landasan pacu. Sebuah pesawat yang hendak lepas landas maupun mendarat (landing) harus mengetahui arah dan kecepatan angin di landasan pacu. Saat pesawat lepas landas maupun mendarat adalah melawan arah datangnya angin. Apabila pilot tidak mengetahui arah kecepatan angin, maka kemungkinan besar pesawat dapat lepas landas dan mendarat secara tegak lurus dari datangnya angin sehingga mengakibatkan angin silang (crooswind) yang dapat mengganggu keseimbangan pesawat.

Di Indonesia, Lembaga pemerintaha Non. Departemen yang bertugas memberikan informasi cuaca adalah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Informasi cuaca penerbangan yang diberikan berupa data cuaca bandara dalam bentuk QAM, prakiraan cuaca bandara (Aerodrome Forcast), serta dokumen informasi cuaca sepanjang rute penerbangan berupa flight document.

Usnur cuaca yang dilaporkan oleh BMKG meliputi arah dan kecepatan angin, visibility jarak pandang, jumlah cangkupan awan yang menutupi langit serta jenis awan, keadaan cuaca, suhu udara, titik embun, tekanan udara, serta informasi-informasi tambahan seperti perubahan cuaca yang signifikan khususnya untuk keperluan take off dan landing.


Cuaca memang bukan merupakan faktor utama yang menyebabkan kecelakaan dalm transportasi penerbangan. Namun dengan mengetahui kondisi cuaca saat lepas landas, terbang maupun mendarat akan membantu meminimalisir terjadinya kecelakaan udara, sehingga transportasi udara menjadi lebih aman dan nyaman.

1 comment: