Balipost, 2 Juli 2015 |
Pesawat militer
berjenis Hercules jatuh di kota Medan,Sumatera Utara, tepatnya di Jalan Jamin
Ginting pada 30 juni 2015. Kejadian ini sekitar pukul 11.50 WIB.
Kecelakaan udara dapat terjadi akibat bebrapa faktor,
yaitu faktor teknis maupun nonteknis. Faktor teknis merupakan faktor yang lebih
condong ke arah kualitas dari pesawat. Untuk dapat melakukan perjalanan udara,
sebuah pesawat harus sudah lolos quality control sehingga layak untuk
diterbangkan. Selain itu terdapat juga faktor nonteknis yaitu akibat human
error dan kondisi cuaca. Skill dan kebiasaan dari pilot serta awak pesawat
sangat dibutuhkan dalam perjalanan udara agar terhindar dari kecelakaan.
Sedangkan kondisi cuaca merupakan faktor nonteknis yang tidak bisa dihindari.
Namun bisa diminimalisir terjadinya kecelakaan yang diakibatkan oleh kondisi
cuaca.
Kondisi cuaca sangat penting untuk mendukung aktivitas
transportasi udara saat pesawat lepas landas, mendarat, maupun saat terbang di
udara. Contoh sederhana, kondisi angin di sekitar landasan pacu. Sebuah pesawat
yang hendak lepas landas maupun mendarat (landing) harus mengetahui arah dan
kecepatan angin di landasan pacu. Saat pesawat lepas landas maupun mendarat
adalah melawan arah datangnya angin. Apabila pilot tidak mengetahui arah
kecepatan angin, maka kemungkinan besar pesawat dapat lepas landas dan mendarat
secara tegak lurus dari datangnya angin sehingga mengakibatkan angin silang
(crooswind) yang dapat mengganggu keseimbangan pesawat.
Di Indonesia, Lembaga pemerintaha Non. Departemen yang
bertugas memberikan informasi
cuaca adalah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Informasi
cuaca penerbangan yang diberikan berupa data cuaca bandara dalam bentuk QAM,
prakiraan cuaca bandara (Aerodrome Forcast), serta dokumen informasi cuaca
sepanjang rute penerbangan berupa flight document.
Usnur cuaca yang dilaporkan oleh BMKG meliputi arah dan
kecepatan angin, visibility jarak pandang, jumlah cangkupan awan yang menutupi
langit serta jenis awan, keadaan cuaca, suhu udara, titik embun, tekanan udara,
serta informasi-informasi tambahan seperti perubahan cuaca yang signifikan
khususnya untuk keperluan take off dan landing.
Cuaca memang bukan merupakan faktor utama yang menyebabkan
kecelakaan dalm transportasi penerbangan. Namun dengan mengetahui kondisi cuaca
saat lepas landas, terbang maupun mendarat akan membantu meminimalisir
terjadinya kecelakaan udara, sehingga transportasi udara menjadi lebih aman dan
nyaman.
makasih udah share kak
ReplyDeletemarkaindo