Radar Cuaca
Teknologi
radar telah digunakan sejak perang dunia II ketika pejuang militer melacak
pesawat dan kapal musuh mengetahui bahwa presipitasi (hujan) juga muncul di
dalam tampilan radar. Setelah berakhirnya perang, teknologi radar semakin maju,
para ilmuan mulai menggunakan radar untuk belajar dan mengamati keadaan cuaca.
Gambaran
mengenai radar
Radar cuaca berkerja dengan cara
memancarkan getaran dari gelombang elektromagnetik energi pada frekuensi
microwave ke dalam atmosfer. Saat getaran ini mengenai objek, beberapa energi
elektromagnetic terhambur kembali ke radar. Hal ini sering disebut “pantulan
kembali”, dan ini adalah dimana “Reflectivity” berasal. Reflectivity adalah
tingkat efiensi target yang menangkap dan mengembalikan energi dari radar, hal
ini tergantung pada bentuk fisik dari target, seperti ukuran, bentuk,
komposisi, dll.
Energy yang dikembalikan ke radar akan dianalisis oleh komputer untuk
mengetahui lokasi dan intensitas dari precipitasi, dan informasi tentang arah
dan kecepatan angin. Informasi ini kemudian digambarkan dalam tampilan radar.
|
Tampilan Radar |
Macam-macam Radar
Terdapat banyak jenis radar yang
digunakan untuk mendeteksi presipitasi dan kondisi cuaca lainnya. Jenis yang
paling umum digunakan di USA adalah Pulse radar yang dibuat oleh National
Weather Service’s NEXRAD ( NEXt generation RADar ) WRS-88D System. Selain itu,
ada pula jenis Phase-Array radar yang jarang dipakai namun lebih canggih digunakan
untuk militer dan juga penelitian atmosfer.
|
Radar Tipe WSR-88D |
Radar jenis NEXRAD WSR-88D memiliki antena pada sudut
yang kecil, mengirim getaran setiap detik, kemudian menerima kembali energy
atau hamburan energi dari objek. Kemudian radar berputar kembali dan mengulangi
proses ini. Setiap selesai satu kali putaran, sudut elevasi antena pada radar
akan bertambah dan proses akan diulangi kembali dengan sudut yang lebih besar.
Radar ini mengirimkan dan menerima gelombang dengan sangat cepat sehingga dapat
menscan seluruh area atmosfer di dekatnya sekitar 5 menit.
National Weather Service sekarang ini telah meningkatkan gelombang radar
menjadi dual-polarisasi radar. Radar jenis WSR-88D memancarkan dan menerima
gelombang yang memiliki gerak horizontal. Dual-polarisasi radar juga
mengirimkan dan menerima data dalam arah vertikal, sehingga menyediakan gambar
lengkap dari target di atmosfer.
Teknologi ini
memungkinkan forcaster untuk :
-
Mengidentifikasi target yang bukan termasuk cuaca
dengan mudah
-
Membedakan hujan, salju, dan salju yang meleleh
-
Mendeteksi kapan Hail (es) terjadi pada Badai
|
Phase-Array Radar |
Phase-array Radar tidak
memiliki antena yang berputar seperti pada WSR-88D dan justru langsung
memancarkan getaran elektomagnet melalui banyak antena kecil. Sebagian besar memiliki kapasitas dual-polarisasi
yang bagus. Tipe radar ini sepertinya akan menggantikan jenis radar WSR-88D
pada masa mendatang.
Dikarenakan tidak
melakukan perputaran antena maupun menambahan sudut, Phase-Array radar mampu
menscan lebih cepat dan area yang diinginkan lebih spesifik, seperti contoh Sel
Tunggal dari Thunderstorm. Alat ini juga bisa digunakan untuk menscan area
yang banyak secara bersamaan.
|
phase array radar mampu mengamati banyak fenomena secara bersamaan |
Untuk sebagian
aplikasi, phase-radar terlihat sama seperti NEXRAD WSR-88D radar dan
interpretasi dari keduannya sangatlah mirip.
Ada dua jenis
scanning mode pada radar WSR-88D, yaitu saat presipitasi dan langit cerah.
Mode
presipitasi digunakan saat terjadi presipitasi atau saat ada area yang
diperkirakan akan terjadi presipitasi. Pada mode ini, radar akan menscan dari
banyak sudut elevasi menggunakan Pulse Repetition Frekuensi ( PRF ) yang
memungkinkan forcaster untuk menerima informasi mengenai atmosfer .
|
Precipitation Mode |
Sedangkan Mode Clear Air
digunakan saat tak ada presipitasi yang terjadi di area tersebut, untuk
memeriksa presipitasi yang sangat ringan atau partikel lain dan untuk
mendeteksi batas wilayah atau front. Sudut elevasi yang lebih rendah digunakan
karena target seperti debu, burung dan serangga akan ada di lokasi tersebut.
|
Clear Air Mode |
Mengingat bahwa ada bagian significant dari troposfer yang berada tepat
diatas radar yang tidak bisa dideteksi. Area ini disebut “ Cone of Silence”
Hal ini bukan masalah yang mengenai hujan ringan hingga sedang, namun
hal ini berarti bagian atas dari Badai Guntur sekitar 20km (12miles) tidak akan
teramati
Pemantulan
NEXRAD WSR-88D radar
di disain untuk mendeteksi hamburan dari ukuran target secara spesifik
kira-kira 200 km (124 mil) dari radar. Nilai dari energi yang diterima oleh
radar sekitar 1 nanowatt, hal ini sangat amat sedikit daripada energ yang
dipancarkan radar yaitu biasanya 1 megawatt. Radar menerima hamburan energi
dari objek, kemudian menggunakan getarannya untuk menghitung “radar
reflectivity factor” (Z).
Faktor yang
mempengaruhi tingkat pemantulan radar adalah sebanding dengan jumlah dari
Diameter target pangkat enam dari semua hamburan target pada satuan volume.
Dikarenakan ukuran dari tetes hujan dinyatakan dalam milimeter(mm), dan volume
biasanya dinyatakan dalam meter kubik (m3), sehingga Radar
Reflectivity Factor (Z) memiliki satuan mm6/m3.
Pangkat 6 dapat berarti perhitungan tingkat pantulan partikel. Seperti
contoh, kita melihat hanya segenggam butir hujan berukuran besar dan Batu es
kecil memiliki nilai pantulan yang sama dengan ratusan butir hujan yang kecil.
Skala Pemantulan
Pada dasarnya, nilai
dari pantulan radar untuk keadaan cuaca tanpa precipitasi atau hujan
rintik-rintik memiliki jangkauan 10-5 hingga 10. Untuk hujan yang
sangat lebat dan juga hujan es, akan memiliki nilai hingga 107. Dikarenakan
nilai ini memiliki jangkauan yang banyak dan akan sulit diketahui detilnya,
produk radar ini mempermudah penggunaan dengan interpretasi logaritma skala
dalam dBZ ( decibels of Z).
Skala
ini biasanya memiliki jangkauan -28 hingga +28 untuk cuaca cerah, dan 0 hingga
75 untuk kejadian presipitasi.
Saat terjadi presipitasi, nilai dBZ rendah ( biru dan hijau ) memiliki
arti bahwa terjadi hujan ringan, namun saat nilai dBZ lebih tinggi yaitu
kuning, orange dan merah menandakan hujan lebih deras. Nilai dBZ diatas 45 dBZ
menandakan hujan lebat yang disebabkan oleh Thunderstorm. Sedangkan apabila
nilai dBZ melebihi 60 dBZ, pada umumnya itu berarti di daerah tersebut terjadi
peristiwa hujan es.
Produk radar yang
paling umum digunakan disebut “base Reflektivity”. Ini terdiri dari nilai yang
berhubungan dengan penghamburan gelombang yang terjadi dari target. Dalam
gambar ini, reflektivity terletak di tengah disebut “ground clutter”. Energi
yang diterima dari objek di dekat tanah seperti pohon, bangunan ataupun
partikel-partikel di udara. Di sebelah utara/atas dari ground clutter menunjukkan intensitas dari presipitasi.
Posisi dari presipitasi berhubungan dengan 2 faktor, yaitu :
-
Sudut elevasi dari Antena ( seberapa tingg tiang radar
diletakkan )
-
Waktu yang diperlukan gelombang elektromagnetik untuk
kembali ke radar
Produk radar yang lain
yang biasa digunakan ialah “Composite Reflektivity”, dimana display ini
menunjukkan nilai maksimum dBZ dengan arah vertikal untuk seluruh wilayah
jangkauan radar. Oleh sebab itu, ini memberikan gambaran mengenai sebagian
besar wilayah presipitasi tanpa memperhatikan ketinggiannya.Composite
Reflektivity sangat berguna untuk mengetahui presipitasi dengan intensitas
lebat pada level ketinggian menengah, dan juga untuk mengetahui area
presipitasi pada udara atas. Namun, beberapa presipitasi pada level ini mungkin
akan menguap sebelum mencapai permukaan. Untuk menggunakan Composite
Reflektivity dengan benar, maka kita harus mengerti tentang geometry radar
cuaca dan juga karakteristik fenomena-fenomena yang diamati.
Angin
Gambar ini
memberikan informasi mengenai arah dan kecepatan angin. Hal ini ditunjukkan
oleh pergerakan target, apakah mendekati ataup menjauhi radar dengan pergerakan
melingkar. Seperti Contoh, warna merah,
menunjukkan bahwa target bergerak menjauhi radar, sedangkan warna hijau,
menunjukkan target bergerak mendekati radar. Target yang tidak bergerak atau
bergerak tegak lurus dengan tiang radar adalah berwarna abu-abu.
Materi diatas adalah sedikit mengenai Radar Cuaca. Materi tersebut
diambil dari modul WeatherRadarFundamentals dari MetEd. Masih banyak hal
yang bisa di bahas dalam materi radar. Akan dilanjutkan pada materi
selanjutnya. Semoga bermanfaat. Terima Kasih..
mantap. sangat membantu pemahaman orang awam sperti saya .... good job
ReplyDelete