Mengenal Lebih
Dekat Badai Tropis “CEMPAKA”
“Bencana dapat
terjadi diluar kendali manusia. Upaya yang bisa dilakukan oleh kita adalah
menentukan sikap bagaimana untuk menghadapi bencana tersebut”
Sejak hari Senin 27 November 2017, masyarakat sekitar
Pulau Jawa dikagetkan dengan berita tentang munculnya Badai Tropis “CEMPAKA”
yang tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa. Akibat dari
fenomena badai tropis ini, maka sebagian besar daerah di pulau Jawa akan sangat
berpotensi untuk terjadi cuaca buruk berupa hujan lebat disertai angin kencang
dan petir sehingga akan memicu terjadinya banjir dan tanah longsor.
Apa itu Badai
Tropis
Secara sederhana, badai tropis merupakan sebuah pusat
tekanan rendah yang terbentuk di daerah tropis serta memiliki kecepatan pusaran
angin yang sangat kencang. Fenomena ini bukan bencana yang asing untuk negara
lain seperti Filipina. Setiap tahun, negara ini hampir selalu mengalami peristiwa
badai tropis. Namun bagi masyarakat Indonesia, peristiwa badai tropis merupakan
hal yang baru dan belum banyak dikenal oleh masyarakat. Faktanya, masyarakat
lebih familiar dengan bencana alam banjir, tanah longsor, puting beliung, angin
kencang, dan tsunami. Padahal tidak menutup kemungkinan juga bahwa wilayah
Indonesia akan mengalami peristiwa badai tropis ini dan mendapatkan dampak
langsung maupun tidak langsung.
Badai tropis dapat muncul diakibatkan oleh beberapa
faktor pendukung seperti suhu muka laut yang hangat, tekanan udara yang sangat
rendah, serta adanya energi tambahan dari luar yang menambah potensi
pertumbuhan sistem tekanan rendah tersebut. Sebelum badai tropis terbentuk,
biasanya akan terlihat pusat tekanan rendah yang menyimpang dari kondisi
normalnya. Apabila sistem tekanan rendah tersebut bertahan dan mendapatkan
cukup energi untuk menjadi badai, maka dalam beberapa waktu sistem tersebut
akan berevolusi menjadi badai tropis.
Bukan Merupakan
Badai Pertama di Indonesia
Berdasarkan riwayat data kejadian badai tropis di
Indonesia, sebenarnya badai tropis CEMPAKA bukanlah badai yang pertama kali
terjadi di wilayah kita. Beberapa tahun yang lalu, wilayah kita juga pernah
terjadi badai tropis diantaranya DURGA di perairan Bengkulu (22 – 25 April
2008), ANGGREK di perairan barat Sumatera (30 – 4 November 2010), dan BAKUNG di
perairan barat daya Sumatera (11 – 13 Desember 2014). Namun peristiwa tersebut
memiliki lokasi yang cukup jauh dari daratan Indonesia sehingga wilayah kita
tidak mendapatkan dampak langsung dari peristiwa badai sebelumnya. Berbeda
dengan kejadian badai tropis CEMPAKA saati ini. Wilayah Indonesia khususnya
Pulau Jawa dan sekitarnya mendapatkan dampak langsung maupun tidak
langsung. Dampak langsung yang dirasakan
di daerah sekitar badai adalah cuaca yang sangat buruk dan angin kencang serta
gelombang laut yang tinggi. Sedangkan untuk dampak tidak langsung dari badai
ini adalah terbentuknya daerah pertemuan angin yang juga memicu terjadinya
cuaca buruk di daerah tersebut.
Dampak Badai
Tropis CEMPAKA
Berdasarkankan beberapa informasi dari media maupun
masyarakat sekitar, dampak yang sangat terasa akibat dari Badai Tropis CEMPAKA
ini adalah terjadinya hujan yang terus menerus di beberapa wilayah pulau Jawa
sehingga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor, misalkan di Wonogiri-Jawa
Tengah. Hujan deras yang mengguyur daerah ini terjadi sejak hari Senin hingga
Selasa mengakibatkan banjir di beberapa tempat sehingga menggenangi jalur lalu
lintas menuju Nguntoronadi, Tirtomoyo, hingga Pacitan (solopos.com).
Selain itu, dampak langsung juga dirasakan di wilayah
Pacitan, Jawa Timur. Cuaca buruk yang terjadi terus menerus akibat dari Badai
Tropis CEMPAKA memberikan dampak yang terasa di daerah ini berupa banjir dan
tanah longsor. Akibat dari peristiwa
ini, dicatata bahwa sekitar 9 orang tewas akibat akibat tertimbun tanah longsor
dan 2 korban lain meninggal usai hanyut terbawa banjir. Berdasarkan data BNPB,
hujan lebat yang terjadi di Pacitan menyebabkan 13 desa terendam banjir.
Bencana longsor juga terpantau terjadi di 22 titik, yaitu 16 titik longsor di
Kabupaten Bantul, 2 titik di Kabupaten Kulonprogo, 1 titik di Kabupaten Gunung
Kidul dan 3 titik di Kabupaten Sleman. Belum tercatat ada korban jiwa akibat
bencana dampak Siklon Cempaka di provinsi ini (tirto.id).
Dampak badai CEMPAKA tidak hanya menyebabkan bencana
di wilayah daratan saja. Akibat dari badai ini, akan terjadi angin yang
memiliki kecepatan tinggi sehingga memicu potensi gelombang laut yang tinggi
dan sangat berbahaya bagi kapal. Berdasarkan prakiraan BMKG, potensi gelombang
Tinggi 2.5 - 6 meter akan terjadi di Perairan Selatan Jawa Timur, Laut Jawa
Bagian Timur, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa
Barat, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan Jawa Tengah.
Tak hanya itu, Badai Tropis CEMPAKA juga berperan
aktif dalam pergerakan Debu Vulkanik letusan Gunung Agung di Bali. Pasalnya,
sebelum kejadian badai ini, Bandara Internasional Lombok ditutup untuk
sementara. Hal ini karena arah pergerakan debu vulkanik pada saat itu adalah
timur – tenggara, sehingga daerah lombok juga terdampak oleh debu vulkanik yang
berbahaya untuk dunia penerbangan. Namun, setelah badai tropis CEMPAKA ini
terbentuk, pergerakan dari debu vulkanik berubah arah menjadi barat daya menuju
pusat badai. Hal ini disebabkan oleh badai CEMPAKA yang memiliki tekanan udara
sangat rendah dibandingkan sekitarnya, sehingga pergerakan angin di sekitarnya
akan mengumpul di titik tersebut. Akibat dari kejadian ini, Bandara
Internasional Ngurah Rai Bali juga dinyatakan untuk ditutup.
Peran Aktif BMKG
dalam Upaya Mengurangi Dampak Badai Tropis CEMPAKA
BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)
merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang memiliki tugas di bidang
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Institusi inilah yang berperan aktif
memberikan peringatan dini dan prakiraan kondisi ke depan apabila terjadi
peristiwa bencana akibat faktor hidrometeorologis. Dalam upaya mendukung
pemerintah untuk mengurangi dampak resiko bencana hidrometeorologis tersebut,
BMKG memiliki teknologi untuk memantau dan prakiraan kondisi atmosfer yang
dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan peringatan dini sebelum kejadian
tersebut terjadi.
Contoh teknologi pemantauan cuaca yang sangat membantu
dalam proses tersebut adalah pemantauan satelit cuaca. Saat ini, satelit cuaca
yang digunakan oleh BMKG untuk memantau kondisi atmosfer dan awan memiliki
resolusi waktu dan ruang yang sangat baik. Satelit tersebut mampu mengamati
pertumbuhan dan perkembangan sebuah sel awan hujan setiap 10 menit sekali. Hal
ini akan meningkatkan kualitas dari prakiraan dan peringatan dini yang
diberikan untuk dapat mengurangi resiko dari bencana yang terjadi. Teknologi
satelit juga mampu digunakan untuk memantau pergerakan dari badai tropis,
sebaran asap, serta sebaran debu vulkanik akibat letusan gunung api.
Selain itu, teknologi Numerical Weather Prediction atau biasa dikenal Prakiraan Cuaca
berbasis perhitungan numerik, juga sangat berguna untuk memprakirakan bagaimana
kondisi atmosfer di masa mendatang. Hal ini akan memudahkan pihak-pihak terkait
dalam mengambil keputusan penting, seperti kapan tim SAR melakukan evakuasi,
kapan Bandar Udara bisa beroperasi, kapan sebuah bendungan harus dibuka /
ditutup, serta perencanaan lainnya.
Himbauan Kepada
Masyarakat
Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika, fenomena Badai Tropis CEMPAKA masih akan bertahan beberapa
hari kedepan. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau agar waspada dan
berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir bandang,
tanah longsor, genangan di jalan raya, angin kencang yang menyebabkan pohon
tumbang dan jalan yang licin. Terutama aktivitas penerbangan di beberapa
bandara di Pulau Jawa juga berpotensi terpengaruh akibat hujan dan angin
kencang. Selain itu, kondisi gelombang laut yang cukup tinggi di beberapa
lokasi selatan Jawa, masyarakat dan kapal-kapal yang melintas dihimbau untuk
tetap waspada terutama nelayan tradisional yang beroperasi di perairan selatan
Jawa.
Oleh
Richard Mahendra
Putra
Pengamat Meteorologi dan Geofisika di BMKG
sugoi..
ReplyDeleteInformasi yang sangat bermanfaat. Terima kasih mas!
ReplyDeletenice infonya menambah wawasan
ReplyDeletecara membuat casing sosis