Pengamatan Suhu Tahan |
“Jangan kau jadikan cuaca dan iklim sebagai anak tirimu, karena kau
sangat membutuhkan mereka”. Himbauan sangat pas untuk masyarakat
akhir-akhir ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sering mengabaikan informasi
cuaca dan iklim yang diberikan oleh instansi pemerintah terkait. Padahal, saat
ini informasi tersebut sangat mudah diakses melalui smartphone ataupun
media lainnya.
Perkembangan akurasi
dari prakiraan cuaca-iklim juga sudah jauh lebih baik daripada zaman dahulu.
Namun pemanfaatan informasi tersebut masih belum dimaksimalkan oleh masyarakat
secara umum. Kasus sederhana saja misalnya, kita hendak melakukan perjalanan
antarkota menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi. Apabila kita mau untuk
peduli terhadap kondisi cuaca, maka kita akan lebih bisa mengantisipasi dan
mempersiapkan perlengkapan sebelum memutuskan untuk berangkat.
Selain itu, fenomena
yang lebih disayangkan lagi adalah mengenai salah satu maskapai penerbangan di
Indonesia pernah mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk. Setelah dilakukan
penyelidikan, penerbangan tersebut diduga tidak membawa dokumen informasi
penerbangan (Flight Document) dari Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika. Dokumen tersebut berisi kondisi cuaca di bandara asal, tujuan dan
sepanjang rute penerbangan. Jika kondisi cuaca sepanjang rute penerbangan
berpotensi buruk, maka peluang untuk terjadi kecelakaan sangat tinggi. Tanpa
memiliki informasi mengenai kondisi cuaca, pilot akan kesulitan menentukan rute
mana yang akan dilalui agar seluruh crew pesawat bisa selamat.
Informasi cuaca dan
iklim sebenarnya memiliki banyak sekali manfaat yang belum disadari oleh
masyarakat, stakeholder dan pemerintah daerah. Salah satu contoh yang
bisa kita rasakan sekarang adanya berubahnya pola cuaca dan iklim sehingga
mengakibatkan petani yang gagal panen secara terus-menerus. Pada masa lalu,
petani hanya menggunakan tanda-tanda kearifan lokal untuk menentukan pola tanam
dan jenis tanaman yang akan di tanam. Namun seiring berjalannya waktu, pola
cuaca dan iklim kian berubah semakin tak menentu. Itulah yang menyebabkan hasil
panen masyarakat di Indonesia semakin lama semakin menurun.
Sektor transportasi laut
juga membutuhkan informasi cuaca dan iklim bagi keselamatan perjalanan. Kondisi
cuaca buruk di lautan akan menyebabkan angin beritup sangat kencang sehingga
gelombang yang dihasilkan akan berbahaya bagi para pelaut yang sedang berlayar.
Selain itu, kondisi tersebut juga membahayakan para nelayan yang sedang mencari
ikan di lautan.
Prediksi kondisi cuaca
dan iklim juga akan membantu pemerintah dalam membuat Rancangan Pembangunan
Jangka Panjang dalam pembangunan. Bayangkan saja, jika pemerintah hendak
melakukan pembangunan dalam skala besar dan ternyata saat itu kondisi cuaca
sedang ekstrem terus – menerus, maka pembangunan akan terancam gagal dan
kerugian yang dihasilkan semakin membengkak.
Selain bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari, informasi cuaca dan iklim juga sangat penting untuk
memberikan peringatan dini sebelum terjadi bencana alam yang disebabkan oleh
faktor hidrometeorologis ‘cuaca’. Sekitar 90% dari bencana alam di
Indonesia disebabkan oleh faktor cuaca dan iklim, seperti banjir, tanah
longsor, puting beliung, kebakaran hutan, dan juga kekeringan.
Oleh karena itu, paradigma
tidak pentingnya kondisi cuaca harus diubah. Jangan pernah kita mengabaikan
informasi cuaca yang diberikan karena itu akan menyelamatkan hidup kita.
Teruntuk bagi masyarakat yang melakukan perjalanan jauh baik menggunakan
transportasi darat, laut, maupun udara. Informasi tentang cuaca dan iklim bisa
didapatkan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui
website resmi yaitu www.bmkg.go.id , akun resmi sosial media twitter (@infoBMKG)
dan aplikasi di android yang dapat diunduh dari playstore yaitu “InfoBMKG”.
Oleh
Richard Mahendra Putra
blognya sangat bagus
ReplyDeletepengenyal makanan